MOTOR Plus-online.com - Tentu ada perbedaan antara cakram MotoGP dengan cakram motor harian atau motor yang diproduksi masal.
Kali ini tidak membahas cakram berbahan karbon, tapi kita bahas cakram balap basah MotoGP yang juga menggunakan bahan aluminium.
Cakram berbahan aluminium ini digunakan saat balapan berlangsung hujan atau saat suhu di lintasan dingin.
Biasa digunakan saat cakram berbahan karbon tidak bisa mendapat suhu kerja ideal.
Ada 2 perbedaan kontruksi pada cakram basah MotoGP dibandingkan dengan cakram motor harian.
(BACA JUGA : Sangar! Ternyata Cakram Basah MotoGP Dibuat dengan Bahan Pesawat)
Coba lebih teliti liat permukaan cakram MotoGP yang akan menempel dengan kampas rem.
Kalau di motor harian bagian itu berlubang tembus dari sisi kiri ke kanan.
Kalau di cakram MotoGP berlubang tapi tidak sampai tembus.
Sebenarnya lubang ini untuk membantu proses pendinginan cakram setelah bekerja.
Namun, saat proses pengereman area ini juga punya nilai gesekan dan panas yang paling tinggi.
(BACA JUGA : Begini Cara Halus Buka Baut Cakram, Awas Sering Slek!)
"Kalau lubangnya tembus, panas yang terjadi jadi berkumpul di area lubang. Kalau dibuat tidak tembus itu agar panasnya bisa lebih tersebar. Meminimalisir terjadi cakram bergelombang karena panas," ujar Chaidir Tarabunan Setiawan, Marketing Dept. Head PT Yutaka Manufacturing Indonesia.
Satu lagi yang membedakan ada di sistem floating.
Yup, penyematan cincin agar area kontak cakram bisa bergerak ke kiri dan kenan.
Sistem floating ini membuat cakram lebih stabil selama proses pengereman.
Sebab, posisi cakram bisa tepat di tengah kaliper rem yang sedang bekerja.
Floating seperti di cakram MotoGP juga jarang diaplikasi cakram harian.
"Selain menambah biaya produksi, floating ini bisa menimbulkan suara berisik pada cakram. Makanya, jarang ditemui di motor harian apalagi yang berkapasitas kecil," tambah Chaidir yang head office-nya di Jepang membuat cakram basah untuk tim Repsol Honda MotoGP.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR