MOTOR Plus-online.com - Motor dengan transmisi otomatis alias matic jadi motor paling digemari di Indonesia.
Maklum, menggunakan motor jenis matic memang simpel tinggal gas dan rem saja.
Belum lagi iming-iming bagasi besar bikin orang lebih nyaman menggunakan motor matic.
Nah, di motor bertransmisi otomatis ini menggunakan gaya sentrifugal untuk menggerakan roller dan pulley.
Dari situ kemudian daya diteruskan ke bagian transmisi melalui V-Belt.
(BACA JUGA : Rem Belakang Matic Susah Balik? Tampol Aja!)
Nah, part yang berada dalam sistem transmisi ini yang cepat aus di motor matic.
Umumnya aus normal karena pemakaian.
"Komponen di transmisi otomatis CVT banyak sekali komponen pendukung kinerjanya, ada roller, pulley, v-belt, kampas kopling dan lainnya," buka Ribut Wahyudi, kepala bengkel Honda Bintang Motor, Cinere, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Komponen yang paling sering mengalami masalah biasanya roller, v-belt, dan kampas kopling gandanya.
(BACA JUGA : Tes Suzuki Nex FI Terbaru, Matic Paling Mungil di Kelasnya)
"Biasanya komponen seperti roller, kampas, dan v-belt yang mengalami masalah, itupun karena usia pemakaian dan cara penggunaan yang salah," terang Ribut.
Nah, masalah pada sistem transmisi ini berpengaruh pada performa motor.
Tenaga motor bisa terasa kurang responsif dan juga konsumsi BBM tambah boros.
Jadi, kalau merasa ada masalah dengan tenaga motor sobat atau agak tersendat ketika akselerasi silakan cek sistem transmisi tadi.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR