MOTOR Plus-online.com - Motor berkapasitas kecil biasanya dilengkapi dengan 2 standar yakni standar samping dan tengah.
Nah, ternyata ada efek negatif saat bikers terlalu sering menggunakan standar samping ketika parkir.
Padahal, standar samping jadi opsi yang paling banyak dipilih bikers ketika parkir karena lebih praktis.
Penggunan standar samping terlalu sering dan terlalu lama justru kurang dianjurkan lho.
Alasannya kenapa ya?
Pertama, dengan pakai satu penyangga, dimensi motor akan jadi lebih lebar dan memakan ruang parkie.
(BACA JUGA : Gokil! Bukan Cuma Sirkuit Megah, Donald Trump Juga Mau Buat Lapangan Golf Standar Dunia di Lido Sukabumi)
Coba saja tarik garis lurus, pasti kemiringan motor bikin makan ruang di samping.
Selain memakan ruang parkir, penggunaan standar samping dalam jangka lama berpotensi mempercepat kerusakan sokbreker.
"Pakai standar samping, bobot motor akan ditahan oleh satu penyangga. Beban suspensi kiri lebih berat dibanding dengan kanan. Dalam jangka waktu lama, mempercepat kerusakan sok kiri," bilang Anggono Iriawan, Senior Manager Motorsport & Safety Riding PT Astra Honda Motor yang dikutip dari Otomotifnet.com.
Dari aspek keselamatan, penggunaan standar samping juga berisiko.
Pasalnya, seringkali saat menggunakan standar samping, bikers lupa saat motor digas keluar dari lokasi parkir.
(BACA JUGA : Bengis! Begini Cara Bikin Kawasaki Ninja 150 Standar Jadi 36,27 HP)
Padahal standar samping masih terbuka dan bisa membuat bahayanya pas melibas tikungan ke kiri, bisa bikin celaka kan.
Untuk masalah yang terakhir ini sebenarnya sudah tidak perlu dikhawatirkan.
Sebab, pabrikan motor umumnya sudah menanamkan sensor pada standar samping.
Dengan adanya sensor ini, mesin motor jadi tidak bisa dihidupkan selama standar samping masih terbuka.
Jadi, ada baiknya sobat lebih membiasakan diri menggunakan standar tengah untuk motor yang memilikinya.
Buat yang punya motor sport juga alangkah baiknya menggunakan standar paddock jika motor diparkir di rumah dalam waktu yang lama.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR