MOTOR Plus-online.com - Usai berpetualang bersama Yamaha, Jorge Lorenzo memutuskan hengkang ke Ducati.
Sudah semusim rider asal Spanyol itu bersama Ducati.
Di musim 2017 lalu, Jorge Lorenzo mendapat posisi ke-7 di klasemen akhir.
Satu peringkat lebih rendah dari rookie Johann Zarco.
Tampaknya, Jorge Lorenzo mengalami masa pembiasaan yang cukup berat.
(BACA JUGA: Maksudnya Biar Sama dengan Jam Tangan, Orang Ini Cat Motor Astrea Prima Miliknya! Hasilnya? Bikin Ngakak)
Tetapi dengan itu dia sudah merasakan bedanya Ducati Desmosedici dengan Yamaha YZR-M1.
Dikutip dari Speedweek.com, Jorge Lorenzo membuka bedanya cara mengendarai motor Ducati dibanding dengan Yamaha.
"Perbedaan terbesar: Ducati membutuhkanmu untuk melakukan semuanya sedikit lebih terlambat," ungkap Jorge Lorenzo.
Yang dimaksud Jorge Lorenzo adalah melambat belakangan, tetap menekan tuas rem sedikit lebih lama, dan juga menarik gas belakangan.
(BACA JUGA: Masih Ingat Yamaha Touch125? Harga Sekennya Bikin Enggak Bisa Tidur! Nih Buktinya)
"Kamu menunda melakukan semuanya," ujar Jorge Lorenzo.
Hal itu menurut Jorge Lorenzo karena karakteristik motor Ducati Desmosedici yang lebih agresif dari Yamaha YZR-M1.
"Kamu harus menarik gas lebih merata untuk menghindari slide, itulah perbedaan terbesar," tambah Jorge Lorenzo.
Meski sudah lebih baik, di akhir musim 2017 lalu Jorge Lorenzo masih mengalami satu masalah.
(BACA JUGA: Bukan Hoax! Helm Valentino Rossi Edisi Laguna Seca 2010 Dijual Cuma Rp 500 Ribu, Sikat Bro)
Yakni masalah kecepatan di tengah tikungan.
"Aku tidak bisa membuat perbedaan lagi di bagian itu, sekarang aku harus menggunakan aspek lain untuk lebih cepat," keluh Jorge Lorenzo.
Jorge Lorenzo mengakui masih akan bekerja untuk meningkatkan performa motor saat menikung dan kecepatan di tengah tikungan.
Source | : | GridOto.com,Speedweek.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR