MOTOR Plus-online.com - Ban bikinan Michelin yang digunakan balap MotoGP bikin pembalap banyak mengeluh.
Pembalap mengeluhkan minimnya daya cengkram ban depan Michelin yang membuat motor kerap low side.
Ternyata ini ada kaitannya juga dengan filosofi dari Michelin.
Filosofi Michelin tentang ban motor yang sangat terkenal adalah "The Rear Tire Sets The Time".
Bisa diartikan ban belakang jadi kunci untuk bisa kencang.
Sedangkan ban depan hanya bertugas sebagai penyeimbang.
(BACA JUGA : Wuih! Michelin Bakal Jadi Pemasok Ban di Balap Motor Listrik)
Namun, banyak pendapat kalau filosofi ini hanya cocok untuk era GP500.
Kala itu butuh cengkraman ekstra pada ban belakang untuk menjinakkan power meledak dari mesin 2-tak.
Hingga saat ini, pembalap MotoGP juga setuju kalau cengkraman roda belakang Michelin lebih baik dibanding Bridgestone.
Bridgestone mamang tidak fokus pada cengkraman roda belakang.
Makanya, banyak aksi slide memukau dari pembalap MotoGP ketika menggunakan ban Bridgestone.
Tentunya aksi itu bisa terwujud karena cengkraman ban depan Bridgestone yang bagus untuk menahan motor tetap stabil.
(BACA JUGA : Ketat! Cuma Beberapa Komponen Ini yang Boleh Diganti MotoGP Dalam Setahun)
Filosofi yang berbeda antara Bridgestone dan Michelin ini juga yang bikin masalah.
Pasalnya, pembalap yang ada sekarang mayoritas terbiasa dengan karakter Bridgestone.
Mereka nyaman memutar selongsong gas dengan cepat ketika keluar tikungan.
Tapi, hal itu justru jadi petaka jika dilakukan saat pakai ban Michelin.
Ban depan Michelin tidak punya cengkraman yang bagus seperti Bridgestone.
Data di atas sesuai dengan fakta di sirkuit.
Kenyataannya, mayoritas pembalap MotoGP yang terjatuh akibat kehilangan traksi roda depan.
Satu lagi, terjatuhnya pembalap bukan di titik pengereman.
Tapi di tengah tikungan saat pembalap mulai membetot gas untuk keluar lebih cepat.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR