MOTOR Plus-online.com - Kali ini Saatnya untuk motor sport paling hemat bensin di 2017.
Sekali lagi ingat ya, hanya motor yang diluncurkan di 2017 dan sudah kami jajal performannya.
Dari sekian banyan motor sport, ternyata All New Yamaha R15 paling irit dan busyet deh! Hasilnya menyamai skutik 110 cc sekalipun, ini irit banget dan menjadi rekor baru di kelas sport 150 cc. Mantab!
Lainnya, yuk kita detailin satu persatu, yuhuuuuu..
1. All New Yamaha R15: 46 km/L
Pakai mesin baru lebih besar jadi 155 cc dan dibekali teknologi VVA (variable valve actuation), bukan cuma membuat All New Yamaha R15 makin kencang, tapi juga lebih irit.
(Baca juga: Matic Paling Irit di 2017, Ada 5 Merek Nih. Matic Kamu Masuk Gak?)
Hal ini karena torsi di putaran bawah sampai menengah badak, tenaga di putaran atas juga besar.
Tak heran konsumsi bensin rata-ratanya bisa tembus 46 km/liter. Top speed maksimal 149 km/jam pun jadi rekor baru untuk sport kelas 150 cc.
2. All New Yamaha V-Ixion: 40,7 km/L
All New Yamaha V-Ixion versi tanpa R ini tetap pakai mesin lama, 149,8 cc SOHC 4 katup berpendingin cairan dengan update penambahan assist & slipper clucth.
Konsumsi bensin rata-ratanya masih cukup irit 40,7
Mengusung mesin berbasis dari Verza yang terkenal irit memang tak salah bagi All New Honda CR150L.
Karena bisa membuat main adventure lebih jauh dan jarang isi bensin, apalagi kapasitas tangki besar 7,2 liter.
Mesinnya 149,2 cc SOHC 2 katup berpendingin udara dengan pasokan bensin injeksi berthrottle body 26 mm, rata-ratanya bisa tembus 42,3 km/liter.
km/liter.
Pakai mesin 177 cc SOHC 2 katup dengan pasokan bensin masih karburator, ternyata masih bisa menempatkan Kawasaki W175 di urutan 10 motor teririt 2017, dengan catatan rata-rata 39,3 km/liter.
Tak lain karena karakter mesinnya punya torsi cukup besar sejak putaran bawah dan transmisi yang berkarakter rapat, jadi pengendara tak perlu sering betot gas dalam-dalam saat dipakai harian.
Note : Dalam mengukur konsumsi bensin dengan melihat MID (multi information display) jika ada, atau diukur manual dengan metode full to full sebanyak 3 kali lalu dirata-rata.
Riding style tetap natural layaknya penggunaan harian, jadi menggambarkan ketika dipakai konsumen, bukan seperti lomba irit.
KOMENTAR