Biar Enggak Cepat Rusak dan Mudah Deteksi, Kenali 6 Fungsi Sensor di Mesin Injeksi Yamaha

Ahmad Ridho - Jumat, 5 Januari 2018 | 14:37 WIB
Salim
Mesin All New Yamaha V-Ixion

MOTOR Plus-online.com - Seiring berjalannya waktu, teknologi di motor semakin moderen.

Salah satunya adalah teknologi injeksi yang terus dikembangkan produsen.

Beberapa pabrikan motor di Tanah Air sudah mengaplikasi teknologi pengganti karburator ini di produk motor massal yang dijualnya, tak terkecuali Yamaha.

(BACA JUGA: Tragis! Korban Tewas Akibat Kecelakaan di Indonesia yang Tertinggi di Dunia, Ini Faktanya)

Mesin dengan teknologi injeksi terdiri dari beberapa sistem. Pada motor Yamaha, komponen utamanya terdiri dari sensor dan actuator.

Sensor terdiri dari Throttle Position Sensor (TPS), Intake Air Pressure Sensor (IAPS), Intake Air Temperature Sensor (IATS), Crankshaft Position Sensor (CPS), Coolant/Oil Temperatur Sensor dan Oxygen Sensor.

(BACA JUGA: Jangan Panik! Motor Injeksi Mogok? Kenali Penyebab dan Ini Dia Cara Mengatasinya)

Sedangkan Actuator atau perangkat mekanis terdiri dari Fast Idle Solenoid (FID), Idle Speed Control (ISC), Fuel Pump, Injector dan Ignition Coil.

Mari kita bahas satu persatu fungsinya.

Intake Air Temperature Sensor (IATS)

Sensor ini akan menyesuaikan diri ketika suhu udara berubah.

Caranya, dengan membaca temperatur udara pada intake manifold.

(BACA JUGA: Mitos atau Fakta Oli Bisa 'Basi' Kalau Kelamaan Enggak Dipakai? Ini Penjelasan Ahlinya)

Temperatur berpengaruh pada kerapatan udara dan kandungan oksigen yang masuk ke ruang bakar.

Pada kondisi suhu udara panas, maka kandungan oksigen di udara yang lebih sedikit dan sebaliknya.

Intake Air Pressure Sensor (IAPS)

Sensor ini berfungsi membaca tekanan udara yang masuk.

(BACA JUGA: Wow! Biar Makin Tertib dan Cegah Kecelakaan, Selter Ojek Online Pertama Akan Segera Dibangun)

Tekanan udara di manifold menggambarkan beban kerja di mesin.

Throttle Position Sensor (TPS)

Nah, kalau sensor ini akan membaca perilaku pengendara dari gerakan throttle atau grip gas.

Bisa dikatakan, TPS adalah sensor gerak yang merupakan representasi dari kemauan pengendara.


Coolant/Oil Temperatur Sensor

Sistem injeksi juga memiliki sensor yang fungsinya mengukur suhu mesin, yaitu Coolant/Oil Temperatur Sensor.

(BACA JUGA: Cadas! Kelir Warna-warni, Bikin Gagah Tampilan Yamaha Aerox)

Informasi dari sensor ini digunakan oleh ECU untuk mengontrol Fast Idle Solenoid (FID).

Fungsinya mirip auto choke pada karburator, menentukan kapan kipas radiator bekerja atau tidak, dan menyalakan warning light di speedometer ketika mesin overheating.

Oxygen Sensor

O2 Sensor yang terletak di saluran gas buang mendeteksi kandungan oksigen hasil pembakaran dan membandingkannya dengan oksigen di udara luar.

(BACA JUGA: Dengan Cicilan Rp 1 Jutaan Perbulan Bisa Dapat Motor Klasik Kekinian)

Jika campuran bensin dan udara terlalu banyak maka akan dikurangi, begitu juga sebaliknya.

Crankshaft Position Sensor (CPS)

Perangkat CPS mendeteksi siklus 4 langkah mesin. Fungsinya menentukan timing pengapian dan semprotan bahan bakar dari injektor.

Pada bagian luar magnet terdapat tonjolan atau pick up yang bersentuhan langsung dengan CPS yang membaca posisi piston sedang di atas atau di bawah.

(BACA JUGA: Tips Bikin Air Strike di Karburator, Apaan Tuh? Bisa Bikin Kenceng?)

Tapi CPS saja tidak cukup untuk menentukan langkah hisap dan langkah kerja yang sama-sama memposisikan piston dalam keadaan turun.

CPS harus dibantu oleh Intake Air Pressure Sensor (IAPS), karena saat langkah hisap tekanan di intake manifold akan turun.

Gimana, bro? Sudah paham kan?

Source : GridOto.com
Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular