MOTOR Plus-online.com - Valentino Rossi bilang sejak motor MotoGP menggunakan banyak sensor elektronik, motor MotoGP jadi seperti robot.
Balap motor sekelas MotoGP memang membutuhkan perangkat pendukung canggih.
Selain untuk proses pengambilan gambar, sensor-sensor itu berfungsi untuk menghindari kecelakaan.
(BACA JUGA: Mengejutkan! Tahun Depan Andrea Dovizioso Siap Tinggalkan Ducati, Ini Buktinya)
Di motor MotoGP, total ada 55 sensor yang menempel.
55 sensor itu masuk dan dihubungkan ke ECU atau Eletronic Control Unit.
Data-data 55 dari sensor bisa dibaca di di layar monitor.
Semua data itu disebut telemetri.
(BACA JUGA: Ternyata Ini Keunggulan Selang Rem Aftermarket)
Ini dia, 6 sensor dari 55 sensor yang ada di motor MotoGP.
1. Launch Control System (LCS)
Launch Control System merupakan sensor untuk mengatur putaran mesin motor untuk selalu di rpm bawah.
Beberapa kegunaan LCS saat motor MotoGP keluar pit setelah motor disetting ulang atau saat motor mau masuk pit.
Salah satu fungsi lain LCS ketika motor mau start.
LCS bekerja untuk meredam kelebihan rpm saat mau akselerasi sebelum lampu merah start padam.
Salah satu cara LCS dengan menekan salah satu tombol di sebelah kiri setang.
2. Traction Control (TC)
Sensor traction control atau yang disebut kontrol traksi mengatur supaya ban belakang mencengkram aspal 100%.
Kalau perpindahan tenaga dari putaran mesin waktu akselerasi ataupun deselerasi tidak diatur dengan tepat, muncul deh ban belakang sliding atau bahasa gaulnya ngepot.
Fungsi traction control paling penting supaya mengurangi resiko high side effect.
High side effect kejadian tenaga mesin yang besar keluar mendadak waktu pembalap buka gas cepat.
Pembalap enggak bisa mengontrol efek power yang berlebihan mengakibatkan rider terpental dari motor.
Rangkaian sensor kontrol traksi berupa kabel yang diikat ke lengan ayun sampai ke gir belakang motor MotoGP.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR