MOTOR Plus-online.com - Sistem injeksi pada motor masa kini dibuat oleh pabrikan agar menciptakan konsumsi bahan bakar yang efisien.
Selain itu, komponen di injeksi diciptakan juga minim perawatan.
Tidak seperti sistem lawas yang masih menggunakan karburator dan harus dibongkar saat service.
Tidak demikian dengan komponen injeksi terutama Throttle Body (TB).
TB hanya berfungsi sebagai pengatur masuknya udara yang di dalamnya diatur oleh katup kupu-kupu.
(BACA JUGA : Lebih Murah Perawatan Motor yang Gunakan Premium atau Pertamax?)
Komponen ini juga sebagai tempat menempelnya sensor-sensor seperti sensor throttle position, idle sensor, dan masih banyak lagi.
Walau pabrikan mengklaim bebas perawatan, namun bukan berarti tidak boleh dibuka dan diservice.
Namun banyak pertanyaan sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk membuka dan membersihkan TB?
Nah, Agus Kurnia selaku Service Advisor dari Daya Motor Tambun menjelaskan soal ini.
"Bila kondisi filter udara terus dijaga dalam arti bila kotor segera diganti, TB pasti masih bersih kok. Di buku service tidak ada patokan berapa bulan atau berapa kilometer TB harus dibuka," ucap Agus Kurnia.
(BACA JUGA : Simpel Banget! Begini Cara Merawat Rantai Motor Biar Awet dan Enggak Gampang Kendor)
Filter udara yang dipakai untuk motor injeksi pasti memakai elemen kertas dan terdapat oli khusus untuk penyaringan debu lebih maksimal dibanding jenis filter lain.
Masalahnya, banyak pemilik motor injeksi mengganti jenis filter maupun mencopot filter udara agar mendapatkan performa yang lebih baik.
Hal ini bisa mempercepat TB menjadi kotor dan bukan tidak mungkin akan mengganggu bacaan sensor injeksi.
Tidak hanya TB yang kotor, bila mencopot filter dan motor digunakan harian, ruang bakar pastinya akan cepat kotor.
"Idealnya untuk service TB saat motor sudah mencapai 24 ribu kilometer," tambahnya.
Tetapi akan lebih baik bila tidak terlalu sering-sering membongkar TB karena disana terdapat sensor-sensor yang dikhawatirkan rusak.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR