"Masukan air cuka yang dicampur air hingga penuh. Lalu didiamkan seharian, setelah itu dibilas dan kocok tangki pakai bensin. Kemudian, kuras sampai bersih dan kering," tutur Sidik, Selasa (9/1/2018) yang dikutip dari Otomania.
Lalu kenapa air cuka yang dipilih? Karena, asam cuka merupakan zat yang bersifat korosif terhadap banyak logam, membentuk gas hydrogen dan garam-garam asetat.
Garam asetat yang dihasilkan mudah larut dalam air sehingga terjadi pengikisan.
(BACA JUGA: Awas! Jangan Sampai Ditilang dan Motor Ditahan, Patuhi Larangan Modifikasi oleh Kepolisian)
Selanjutnya terjadi kembali pembentukan garam asetat yang kemudian terkikis kembali.
Proses ini terus berulang sehingga dalam jangka waktu yang lama logam melarut dalam air.
Setelah proses itu semua selesai ada baiknya lapisi tangki dengan pelapis lantai (Epodur).
Karena menurut Sidik, cairan tersebut bersifat anti karat yang aman digunakan pada tangki dan dapat mencegah terjadinya korosi.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR