Putaran Gas Motor Tidak Stasioner, Ini Efek Membiarkannya

ARSN - Kamis, 18 Januari 2018 | 18:09
Efek putaran mesin terlalu tinggi
Aant/Otomotifnet
Efek putaran mesin terlalu tinggi

MOTOR Plus-online.com - Stasioner gas yang ideal tentunya akan membuat masa pakai komponen dalam mesin motor menjadi lebih panjang usianya.

Selain merusak komponen mesin, jika dibiarkan dalam jangka lama, putaran gas yang tidak stasioner ternyata memiliki risiko bikin berkendara jadi gak nyaman.

Putaran stasioner motor memiliki ukuran standarnya.

"Angka ideal putaran stasioner mesin untuk tipe cub dan sport yaitu 1.400±100 rpm dan untuk tipe matic 1.700±100 rpm”, kata Dwi Wahyono , Technical Training Instructor Astra Motor Yogyakarta.

(BACA JUGA: Salut! Acungin 2 Jempol Buat Pembalap Motocross Ini )

Nah, lalu apa dampaknya jika membiarkan putaran gas enggak stasioner?

Putaran stasioner yang terlalu tinggi akan membuat motor akan terasa menyentak saat memasukan persneling.

"Dampaknya kalau putaran terlalu tinggi, masuk gigi pertama akan menyentak untuk tipe cub. Pada tipe matik dan termasuk tipe cub, kampas kopling gandanya tentu akan lebih boros," kata Dwi Wahyono.

Sedangkan jika membiarkan putaran stasioner terlalu rendah, akan menyebabkan sirkulasi oli menjadi tidak maksimal.

(BACA JUGA: Sudah Tahu Arti Warna Abu-Abu Livery Motor Ducati 2018? Ada Makna Rokok Disana)

Editor : ARSN


TERPOPULER