MOTOR Plus-online.com - Michael van der Mark, pembalap keturunan Indonesia tepatnya berdarah Ambon, dipastikan tidak mungkin membalap di MotoGP musim ini.
Setelah sebelumnya, bos tim Monster Yamaha Tech3, Herve Poncharal menginginkan pembalap Moto2 naik ke MotoGP.
Namun kebanyakan pembalap sudah memiliki kontrak berjalan.
Herve Poncharal sebenarnya membuka peluang bagi pembalap lain.
(BACA JUGA: Jokowi Bangga Beli Chopper dan Akan Ada Misi Ekspor Motor Custom)
Tapi hal yang sama berlaku juga bagi Michael van der Mark.
Pasalnya Michael van der Mark sudah memiliki kontrak berjalan dengan Yamaha di ajang balap Superbike.
Dilansir dari GPone.com, Michael van der Mark memberi respon atas keluarnya Jonas Folger sekaligus mengklarifikasi satu hal.
"Aku sangat menyesal tentang apa yang terjadi pada Jonas, dan untuk tim Tech 3 juga," kata Michael van der Mark.
(BACA JUGA: Waduh! Sirkuit Sepang Malaysia Diserbu Pembalap Dunia, Ada Apa?)
"Tidak mudah menemukan pembalap pengganti di saat ini karena semua kontrak telah ditandatangani," tambahnya.
Michael van der Mark mengatakan telah berbicara sendiri dengan bos Tech 3, Herve Poncharal.
"Aku sudah berbicara pada Herve, tetapi aku harus menghormati kontrakku, itu jelas," kata Michael van der Mark.
Di tahun 2018 ini Michael van der Mark positif membalap di Superbike dan tidak bisa beralih ke MotoGP.
(BACA JUGA: Bikin Bangga! H-D Kustom Indonesia Masuk Kategori Dua Motor Terbaik di Italia )
"Musimku di 2018 melihatku mengendarai Superbike dengan R1 milik tim Pata," kata Michael van der Mark.
"Aku tidak akan mendorong Poncharal untuk mengambilku ke MotoGP, dan aku akan menghormati kontrak yang sudah kutandatangani dua tahun yang lalu," tambahnya.
KOMENTAR