Belum Banyak yang Tahu, Bikin Pelek MotoGP Harus Dipukul 9.000 Ton

Mohammad Nurul Hidayah - Rabu, 24 Januari 2018 | 13:33 WIB
motorplus
Pembuatan Pelek MotoGP Dipukul 9.000 Ton

MOTOR Plus-online.com - BBS produsen pelek asal Jepang adalah salah satu penyuplai pelek yang digunakan Honda RC213V di MotoGP.

Belum banyak yang tahu tentang proses pembuatan pelek spesial yang dipakai MotoGP.

Percaya enggak kalau pembuatan pelek MotoGP dipukul 9.000 ton.

Prosesnya itu ditempa atau forging.

Jadi, dalam pembentukan pelek tidak dilakukan sistem cor.

Tapi, dipukul seperti bikin pedang.

(BACA JUGA : Setelah Jonas Folger, Satu Lagi Pembalap MotoGP Izin Pamit ke Tim Sebelum Lomba Dimulai)

“Aluminium billet dipanaskan sampai membara, kemudian dibentuk dengan pukulan atau tekanan,” jelas Pepi Hidayat, orang Cilacap yang bekerja di pabrik pelek BBS Jepang.   

Menurut Pepi, tekanan atau pukulan yang diberikan khusus untuk pembuatan pelek di BBS ini hingga 9.000 ton.

Bayangkan deh betapa beratnya.

Pantas saja padat dan kuat sekali.

Atau jangan-jangan hanya 9.000 kg atau 9 ton ya? Tapi, setelah dipastikan kepada Pepi, yang benar pembuatan pelek MotoGP dipukul 9.000 ton.

(BACA JUGA : Sakti! Video Aksi Penyelamatan Terkeren, Marc Marquez Sih Lewat)

Khusus untuk pelek MotoGP ini dilakukan proses tempa atau forging sampai 3 kali.

Sama dengan proses untuk pelek F1 pesanan Ferrari, dilakukan tempa sampai 3 kali.

Bandingkan dengan pelek mobil biasa yang hanya dilakukan pemukulan cukup 2 kali.  

“Setelah beres proses tempa dan machining awal menggunakan CNC, hasilnya bobot pelek jadi 12,5 kg. Namun setelah dibentuk jadi pelek sebenarnya, beratnya bisa hanya seperlima,” jelas Pepi yang bilang kalau di pabrik pelek BBS hanya sampai proses tempa dan treatment.

Proses pembentukan sampai pelek jadi dilakukan di pabrik lain yang dapat order langsung dari HRC.

Jadi, pabrik BBS hanya dapat orderan dari vendor HRC.

Sekarang tahu kan kalau pembuatan pelek MotoGP dipukul 9.000 ton.

Source : Dok. Tabloid MOTOR Plus
Penulis : Mohammad Nurul Hidayah
Editor : Mohammad Nurul Hidayah


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular