MOTOR Plus-online.com - Tips ini khusus yang ingin meningkatkan tenaga motor matik agar akselerasinya lebih josss dari standarnya.
Tanpa melakukan bore-up (BU) dan pastinya dana yang keluar akan lebih murah.
Dengan memaksimalkan settingan motor dan penggantian pada part komponen motor matik.
(BACA JUGA: Ngeri! Detik-detik Andrea Iannone Tersungkur dan Kepalanya Membentur Motor Lain)
Cara untuk mengubah motor matik agar akselerasinya lebih cepat tanpa melakukan bore up harus melakukan cara berikut ini.
1. Pakai Roller Yang Lebih Ringan
Dengan mengurangi bobot roller hal tersebut merupakan upaya untuk menyelaraskan setingan atau upgrage performa non bore-up yang susah dibuat.
(BACA JUGA: Wuih! Ini Varian Motor Sport Suzuki yang Enggak Pakai Piston, Lah Kok Bisa?)
Tetapi jangan terlalu banyak saat menurunkan bobot rollernya, yaitu hanya cukup 2 gram dari roller bawaan motor atau pabrikan motor matik.
2. Setting Ulang Spuyer
Cara untuk menyeting ulang spuyer maka tergantung dengan keinginan para pemilik motor matik itu sendiri.
Jika anda memang masih ingin mempertahankan pemakaian filter udara, maka lakukanlah seting spuyernya agar dibuat kering.
Dan tetapi jika anda ingin open filter, maka untuk perbandingan spuyernya dibikin basah.
Karena untuk masalah berapa ukuran spuyernya, musti trial and error.
(BACA JUGA: Roller Motor Matik Sudah Minta Jajan? Jangan Sepelekan, Begini Tanda-tandanya)
Dan tidak bisa satu perbandingan main jet dan juga pilot jet, dapat dipakai pada semua motor matik.
3. Naikan Rasio Kompresi
Selanjutnya cara untuk menaikan rasio dan kompresi pada motor matik bisa mengakibatkan power mesin meningkat.
Pada saat gas dibuka peningkatan mesin motor matik dengan perbandingan kompresinya ditingkatkan supaya terasa dari RPM bawah sampai dengan RPM atas.
Untuk jenis motor matik Yamaha Mio yang bentuk pistonnya cekung, cara untuk menaikan kompresinya dapat dengan melakukan papas pada silinder head.
(BACA JUGA: Bos Ducati Dukung Indonesia Jadi Penyelenggara MotoGP, Bagaimana dengan Dorna Sport?)
Untuk papas head tidak perlu banyak-banyak.
Untuk pemakaian hariannya cukup 1 sampai dengan 1,5 mm saja.
Sedangkan untuk motor Honda BeAT, cara untuk menaikan rasio kompersiya bisa dengan cara mengganti piston.
Caranya cukup hanya dengan mengaplikasikan piston Honda Vario yang lebih jenong.
4. Pakai Noken AS Racing
Langkah yang paling simpel ialah dengan mengganti noken as standar pabrik atau dealer dengan part racing.
(BACA JUGA: Astaga! Detik-detik Truk Terbalik Timpa Angkot dan Rusak Puluhan Yamaha MX King Baru)
Hal tersebut dapat diterapkan untuk yang menggunakan sepeda motor matik Yamaha Mio.
5. Penyesuaian Pada Knalpot
Cara untuk mengupgrade performa motor matik dengan metode non bore-up tidak harus memakai knalpot racing.
Tetapi alangkah baiknya agar pembuangannya lebih lancar maka untuk knalpot bawaan motor tersebut harus dimodifikasi.
(BACA JUGA: Bukan Marc Marquez, Ini Calon Juara Dunia MotoGP 2018 Menurut Valentino Rossi)
Jika anda tidak ingin knalpot asli bawaan dari pabrik yang di otak-atik, maka bisa juga dilakukan dengan ganti knalpot aftermarket yang banyak dipasaran biasanya dengan sebutan standar bobok.
6. Mengganti CDI
Untuk langkah yang satu ini khusus motor matic seperti Honda BeAT.
Karena motor memiliki batas limit dan tandanya pada saat top speed tiba-tiba motor nembak.
Caranya dengan membeli CDI racing yang cukup banyak tersedia di pasaran.
(BACA JUGA: Pakai Nama Jawa, Tapi Motor Ini Malah Berasal dari Cekoslovakia, Kok Bisa?)
Sedangkan untuk Yamaha mio tidak terjadi limit.
7. Pakai Per CVT Yang Lebih Keras
Pemilihan Per CVT pun mempunyai andil untuk menambah performa motor matic anda.
Untuk per sudah banyak beredar part alfamarketnya di pasaran.
Tinggal pilih mau yang seperti apa sesuai dengan tingkat pegas yang diinginkan.
Ada 2 pilihan yaitu per pegas keras dan per pegas yang lembut atau hampir normal , itu mempunyai efek masing masing.
(BACA JUGA: Mantap Jiwa! Video Yamaha RX King 'Kawin Silang' Kawasaki Ninja 150, Suaranya Garing Abis)
Jika anda menginkan matic anda memiliki tenaga pacuan yang cepat di RPM bawah, hendaknya anda memilih yang keras.
Namun untuk top speednya jadi berkurang.
Berbeda jika anda memilih per yang tingkat pegas nya rendah maka belt akan terus naik hingga ke ujung maksimal puli sehingga akan mencapai topspeed- nya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR