MOTOR Plus-online.com - Inilah salah satu dampak yang dibawa film Dilan 1990 yang diputar perdana Januari kemarin.
Film drama ini berkisah tentang hubungan Dilan, anak motor yang punya cara berbeda dalam mendekati cewek yang disukainya, Milea, di sebuah SMA yang ada di Bandung, dengan setting tahun 1990-an.
Nah menariknya, di film yang diangkat dari novel ‘Dilanku 1990’ karya Pidi Baiq ini, sosok Dilan yang diperankan Iqbaal Ramadhan digambarkan sebagai bad boy.
Tampilan rambut dibiarkan begitu aja, baju seragam yang dikeluarkan dilengkapi sepatu Warrior yang ngetrend banget waktu itu, dan jaket denim ketika bersekolah.
(BACA JUGA : Kocak Guling-guling, Video Meme Dilan 1990 Versi Ancur)
Dan sebagai anak motor, Dilan juga tak lepas dari dandanan ala biker boy dengan jaket denim atau army, bandana, dan motor besutannya, Honda CB100.
Enggak standar, Honda CB100 ‘dipreteli’ tanpa sepatbor depan-belakang, spion, sein dan lampu belakang.
Sangat kontras dengan sosok nice girl, Milea yang diperankan oleh Vanesha Prescilla.
Meski berisiko kena razia lalu lintas, namun CB Dilan style ini ternyata banyak menarik perhatian remaja ‘zaman now’.
“Akhir-akhir ini, saya beberapa kali dihubungi konsumen yang sepertinya bukan anak motor. Sebab yang ditanyakan hal-hal sepele. Misal, bagus mana pakai CB100 atau GL100. Apa beda keduanya. Beli di mana, berapa harganya dan lain-lain," Senyum Harsoyo Santoso atau lebih dikenal dengan nama Hong dari Hongkingkong Custom.
"Tapi menariknya, mereka mengirimkan foto yang hampir sama. Dan setelah saya browsing di internet, ternyata foto itu dari film Dilon,” tambah builder yang bengkelnya di Jl. Raya Banjar Sugihan 89, Surabaya Barat.
Dan karena enggak ngeh dengan trend ini, Hong pun menjawab sekenanya.
“Malah ketika mereka tanya, bengkel mana yang bisa bikin motor CB kayak itu, saya pun jawab asal. Semua bengkel bisa, karena ubahannya sederhana. Tinggal dipreteli aja, dan dicat sesuai foto di film itu…” tutup Hong yang bisa dihubungi di nomor 082131011777 ini.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR