MOTOR Plus-online.com - Musim hujan sudah mulai sering turun di beberapa daerah di Indonesia.
Khusus pengendara motor alias bikers, wajib memahami istilah penting saat berkendara.
Tujuannya jelas biar enggak terjadi hal yang bisa bikin celaka.
Melakukan pengereman untuk mengurangi atau menghentikan laju motor saat jalan tergenang air tidak boleh sembarangan.
(BACA JUGA: Kenapa Honda Pakai Nama PCX buat Matik Bongsornya? Ternyata Ini Kepanjangan dan Maknanya)
Salah teknik atau perlakuan brother bisa mencium aspal.
Permukaan jalan digenangi air sehingga menyebabkan gejala mengambang atau aqua planning.
Tingkat kesulitan pengereman pada kondisi jalan ini lebih tinggi.
Jelas karena traksi ban menurun drastis, terlebih pada kecepatan lebih tinggi.
"Motor seakan melayang di atas permukaan jalan dan mudah kehilangan kendali.
(BACA JUGA: Segini Penjualan Yamaha MX-King 150 Ditengah Gempuran Matik 150 cc)
Saat benar-benar kritis, pengereman bisa dilakukan lewat teknik yang sama seperti pengereman saat hujan kecil," ucap Anggono Iriawan, Senior Manager Safety Riding & Motorsport PT Astra Honda Motor.
Sebelumnya dijelaskan kalau saat hujan kecil jangan melakukan pengereman hanya bertumpu di satu sisi.
Kalau pengereman bertumpu di depan, motor gampang melintir.
Sedangkan kalau hanya pakai rem belakang, bisa sliding.
(BACA JUGA: Bodi Motor Lecet dan Baret? Siapkan Duit Rp 15 Ribu, Motor Jadi Mulus Kembali)
"Paling penting hindari agar ban tidak ngelock atau ngunci.
Sambil berupaya mengarahkan motor ke tempat aman," jelas AIR panggilan keren Anggono.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR