MOTOR Plus-online.com – Loh, apa hubungannya merestorasi Honda NSR 150 series dengan motor matic baru?
Ada bro, nyatanya buat merestorasi NSR 150 series rata-rata butuh biaya seharga motor matic baru! Enggak percaya?
Restorasi memang menjadi cara paling jitu buat bikin tampilan dan performa NSR 150 series kembali prima.
Meskipun desainnya enggak ketinggalan zaman, tetap aja ini motor zaman old coy!
Lalu, berapa biaya restorasi Honda NSR 150?
(BACA JUGA: Pembalap Ini Dijadikan Legenda MotoGP, Padahal Enggak Pernah Juara Dunia)
"Biayanya relatif. Tergantung dari spare part dan komponen yang mau dipakai. Kalau untuk sekadar motor bisa menyala, bisa dengan biaya murah," buka Tommy Patria yang banyak merestorasi NSR 150 series.
"Kembali lagi seperti apa kemauan konsumen itu sendiri," kata Tommy, pemilik Patria Techno, bengkel spesialis Honda NSR 150 kepada GridOto.com di Depok (5/2).
Sebagai gambaran, untuk merestorasi Honda NSR 150 dari awal hingga kondisi orisinal memerlukan biaya yang lumayan mahal.
Ini karena komponen dan spare part yang digunakan memang berkualitas.
"Kalau restorasi mulai dari bahan dan akan dikembalikan ke kondisi ori, untuk NSR R kurang lebih kisaran 8 jutaan. Kalau dengan pengecatan, sekitar Rp 10 jutaan. Kalau untuk NSR SP sekitar Rp 15 jutaan," kata Tommy.
Restorasi Honda NSR 150 ini biasanya akan disulitkan oleh komponen sektor mesin.
"NSR itu yang susah adalah engine part, seperti setang seher, piston dan blok mesin, sudah tidak bisa ditukar-tukar," terang Tommy.
(BACA JUGA: Suara RX-King Pakai Knalpot Udang Ini Bikin Terjebak Sama Masa Lalu)
Khusus untuk NSR SP, bagian mesin tidak dapat menggunakan spare part dari motor lain.
"Mulai dari rangka, bodi, kaki-kaki, dan komponen mesin. Karena untuk NSR SP, meskipun bisa sama-sama menggunakan komponen dari NSR lainnya, namun rasa dari NSR SP itu akan hilang," pungkas Tommy.
Jadi, siapkan dana yang cukup jika ingin melakukan restorasi Honda NSR 150 secara maksimal ya sobat GridOto.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR