MOTOR Plus-online.com - Banyak anggapan beredar kompon ban motor bisa mati seiring pemakaian dan dalam jangka waktu tertentu.
Secara arti, kompon atau compound merupakan senyawa material pembentuk ban dimana karet sebagai bahan dasar utamanya.
(BACA JUGA: Sering Dibilang Anak Alay, Ini 3 Akibat Memakai Ban Cacing)
Memang secara kasat mata, ban yang harus diganti ditandai dengan habisnya alur kembangan ban itu sendiri.
Tapi bagaimana dengan ban yang alurnya masih dalam tetapi sudah berumur lama?
www.motorplus-online.com coba mengkonfirmasi dengan Technical Service and Marketing ban FDR yakni Jimmy Handoyo.
(BACA JUGA: Sadis! Detik-detik Pengendara Ninja 150 Dibikin Kesel Vespa, Enggak Bisa Ngejar Bro)
Jimmy menggungkapkan bahwa compound ban juga mempunyai umur efektif.
"Sama seperti karet pada umumnya, compound ban juga mempunyai umur kualitasnya.
Semakin lama semakin turun pula kualitasnya," ucap Jimmy.
Secara umum bisa dirasakan ban yang semakin keras, tidak lentur lagi dan sudah ada retak-retak halus.
(BACA JUGA: Modal Goceng Buat Bikin Alarm Anti Maling, Pencuri Dijamin Nangis Karena Gagal, Ini Videonya)
Dan ini yang bisa mengakibatkan cengkraman ban sudah tidak maksimal ke jalan.
Kalau sudah ban enggak mencengkram maksimal, sama juga ban bisa beresiko kepeleset.
Makanya, beberapa kali kejadian motor terjatuh dalam kondisi bukan di kecepatan tinggi, tapi kepeleset akibat kompon mengeras.
"Jadi umur compound ban sudah pada titik terendah maka compound tersebut sudah tidak berfungai secara optimal lagi, yang kemudian banyak orang menyebutnya ban mati," tambahnya.
(BACA JUGA: Bikin Kaget! Setelah Manggung, Rhoma Irama Disawer Harley-Davidson)
Saat kembali ditanya umur efektif compound ban, dia menjawab "Tergantung jenis compoundnya, kira-kira 6 sampai 3 tahun masa penyimpanan ban," tutup Jimmy.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR