MOTOR Plus-online.com - Kawasaki D-Tracker milik Eddo Tan dari Tiara Sutan Motorsport di Puri Kembangan, Jakarta Barat, diotak-atik.
Namun yang penting enak buat harian.
Makanya, modifikasi yang diterapkan tidak terlalu ekstrim.
Tapi, yang menarik sebenarnya ada part baru yang bikin kaget.
Part baru tersebut hanya kabel dari CDI ke koil.
(Baca juga: Honda BeAT Depok Ogah Kendor Lawan Spek 150 cc Tune Up Open)
Namun lonjakannya cukup besar. Yuk, tengok ubahannya apa saja?
KARBURATOR.
Untuk meningkatkan power, suplai gas bakar harus lebih banyak.
Untuk harian dan ketahanan, dipilih yang model skep.
(Baca juga: Gagal Fokus.. Cewek Cantik Lagi Diam Malah Ditabrak, Padahal Punya Boncengan!)
Karena aslinya model vakum, sehingga dirasa kurang responsif.
Supaya galak pakai model skep dari Keihin PWK Sudco 28 mm.
Namun supaya aliran udara yang masuk lebih banyak, bagian depan karbu direamer.
“Dihilangkan vena contact-nya. Tidak menggunakan mesin bubut. Tapi, pakai pisau tuner biasa. Moncong karbu dibuat lebih membuka. Berbeda dengan velocity stack yang modelnya dibuat melengkung,” jelas Indra Santoso, dari Techno Tuner yang mengorek karbu.
(Baca juga: Video Pengendara R15 Terjatuh Dan Menabrak Motornya Sendiri, Apes!)
Mengikuti kemauan mesin dan knalpot racing merek Jardine RT99, spuyer menggunakan pilot jet 40 dan main-jet 110.
Dari hasil dinotes menghasilkan AFR (Air Fuel Ratio) yang konstan di angka 13 : 1.
Dari penggantian karburator dan knalpot racing, kemudian dilakukan uji power dan torsi menggunakan mesin dyno merek Dinojet 250i.
Pengujian dilakukan di dua tempat. Di Motoprime, Alam Sutera Tangerang dan Aerospeed di Jakarta Selatan.
Power maksimum tertinggi 13,28 HP di rpm 9.500, sedangkan torsi maksimum 10,59 Nm di rpm 9.000.
Naik 3 HP lebih dari kondisi D-Tracker standar.
ACCENT WIRE NAIK 1 HP LAGI.
Yang mengagetkan ketika dilakukan pemasangan Accent Wire rancangan Indra Santoso.
Pria yang spesialis kabel audio ini merancang kabel khusus.
Kabel ini dipasang dari CDI menuju koil. Sistem pasangnya plug and play.
“Kabel Accent Wire membuat setrum anti lebih teratur. Artinya tidak acak-acakan masuk ke dalam koil,” jelas Indra. Untuk membuktikan itu, kembali D-Tracker dilakukan tes menggunakan dinotes. Hasilnya mengagetkan. Sebelumnya hanya pasang karbu dan knalpot racing, power maksimum hanya 13,28 HP, setelah ditambah pasang Accent Wire jadi 14,23 HP @9.500 rpm. Naik hampir 1 HP.
Sedangkan torsinya yang asalnya 10,59 Nm jadi 11,31 Nm pada 6.000 rpm.
Karena torsi maksimum berada di rpm rendah. Jadi lebih irit bengsin.
Namun ini perlu diingat, AFR jadi naik alias kering. Terlihat dari grafik AFR yang asalnya 13 : 1 jadi 13,5 : 1.
Artinya, kalau mau pasang kabel Accent Wire, harus diikuti kenaikan debit bensin agar power mesin naik lagi.
Kalau di motor standar, akan lebih bagus lagi jika spuyer naik.
Info teknis lebih jelas soal kabel ini, silakan hubungi Indra di HP. 0818-386-846.
KOMENTAR