Ini Perbedaan Piston Forging dan Casting, yang Satu Cara Bikinnya Kayak Samurai

Mohammad Nurul Hidayah - Minggu, 11 Maret 2018 | 07:49 WIB
motorplus
Membedakan Jenis Piston Dari Cara Pembuatan, Casting VS Forging

MOTOR PLus-online.com - Saat ini yang berbedar di pasaran ada 2 jenis piston berdasarkan cara pembuatannya.

Yakni, casting dan forging.

Piston casting itu cara pembuatannya dicor,” ujar Agus Salim, Sales RE Dept. Head PT Federal Izumi Manufacturing (FIM).

Di mana, material alumunium dipanaskan pada suhu tinggi hingga cair.

“Kemudian cairan tersebut dituang ke dalam moulding (cetakan) berbentuk piston,” ujar M. Abidin, GM Aftersales & Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

(BACA JUGA : Jarang yang Tahu.. Ganti Ban Motor Balap Bisa Secepat F1, Lihat Videonya)

Selanjutnya melewati beberapa proses machining dan treatment.

Menurut Agus, pada proses pembuatan piston jenis ini berisiko terjadi gelembung udara di dalam materialnya.

“Mesti dilakukan penyuntikan gas untuk membuang gelembung udara. Makanya tidak jarang terjadi reject,” tukasnya.

Berbeda dengan jenis forging atau yang sering kita dengar dengan istilah forged piston.

Kalau diartikan secara harfiah adalah piston tempa.

(BACA JUGA : Meski Hanya Ulin Bareng, Tapi Banyak Orang Penting yang Hadir Nih)

“Dibuat dengan cara proses tempa, yaitu logam dipanaskan sampai suhu tertentu, kemudian ditempa. Imagenya mirip seperti pembuatan samurai atau keris,” terang Abidin.

Tapi, baik jenis casting ataupun forging, bahan dasarnya sama pakai alumunium alloy.

Perbedaannya di bentuk material dasar pembuatan piston.

Untuk casting biasanya menggunakan alumunium alloy bar atau alumunium batangan.

Sedangkan forging piston menggunakan alumunium alloy solid atau berbentuk silinder.

(BACA JUGA : Sangar! Matik Bongsor Yamaha Adopsi Teknologi Moge R1, Enggak Ada Obatnya

Menurut Agus lagi, meski sama-sama menggunakan alumunium alloy, jenis alumunium yang digunakan biasanya berbeda.

Kalau buatan FIM, untuk jenis grafity casting kami pakai material AC8A.

Sedangkan forged pistonnya pakai 4032 yang lebih tahan panas.

"Kalau produk non FIM umumnya pakai material 2618 yang cenderung lebih cepat panas,” tambahnya.

"Kami selalu memberikan kebebasan tim kami untuk melakukan riset," bilang  Mustafa, Marketing & Adm. Division Head PT FIM.

Maksudnya, terus melakukan pengembangan sehingga dicapai hasil terbaik.

Mulai dari teknik pembuatan, material dan sebagainya.

Source : Dok. Tabloid MOTOR Plus
Penulis : Mohammad Nurul Hidayah
Editor : Mohammad Nurul Hidayah


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular