MOTOR Plus-online.com - Selama musim hujan seperti sekarang ini rutinitas yang biasa dilakukan biker adalah mencuci sepeda motor.
Hal itu bisa dilakukan sendiri atau cara praktis menggunakan jasa tempat pencucian umum dan tinggal bayar.
Bicara soal cuci motor, ada kebiasaan yang baiknya dihindari ketika pergi ke tempat pencucian umum, yakni waktu pencucian dilakukan.
Biasanya, di tempat cucian umum, pelanggan datang, motor langsung dicuci, kalau dalam keadaan tidak antre.
(Baca juga: Enggak Tahunya, Ada Astrea Grand Tahun 1991 yang Laku Lebih dari Rp 80 Juta)
Masalahnya, aktivitas mencuci ini biasa dilakukan setelah perjalanan jauh dari kantor ke rumah, puluhan kilometer, karena hemat waktu.
Jadi, biker kurang awas kalau sebenarnya mencuci motor dalam kondisi mesin panas kurang ideal untuk dilakukan.
Kepala Mekanik Bengkel AHASS Murni Pura Mas Depok Syamsuddin menjelaskan, ada potensi kerusakan apabila mesin yang sedang panas langsung disiram air yang dingin.
(Baca juga: WOW! Bos Dorna Sport Siap Masukan Indonesia ke Agenda MotoGP)
"Tanda awal yang paling mudah dilihat kalau mulai ada bercak atau bagian yang mengelupas," kata Syamsuddin saat ditemui Kompas.com, belum lama ini.
Menurut Syamsuddin, timbulnya bercak atau bagian mengelupas pada blok mesin terjadi karena perubahan suhu yang drastis.
Kondisi semacam ini memang tidak langsung terjadi.
Namun, bisa muncul jika dilakukan terus-menerus.
Untuk mencegah hal tersebut, Syamsuddin menyarankan pengguna motor untuk tidak langsung membiarkan motornya dicuci saat kondisi mesin masih panas.
Jika memungkinkan, sebaiknya tunggu dulu mesin motor kembali dingin selama 15-30 menit. Setelah itu, baru dilakukan aktivitas pencucian.
KOMENTAR