MOTOR Plus-online.com - Pekan lalu sempat heboh partai besar balap gope meter yang mempertemukan dua motor balap liar yang taruhannya tembus Rp 50 juta.
Salah satu motornya adalah Honda Nova Dash yang ditanamkan mesin Honda RS125 GP.
Motor ini garapan bengkel D2M Hasil Kebon.
Istimewa karena RS125 GP adalah motor yang memang dibuat khusus untuk balap GP125 atau yang sekarang beken dengan nama Moto3.
(BACA JUGA : Bengis.. Spek Motor yang Dipakai Taruhan Rp 50 Juta, Salah Satunya Pakai Mesin GP125)
Meskipun kalah Rp 50 juta, motor bermesin motor GP125 yang sekarang diganti jadi Moto3 ini tetap bikin penasaran.
Nah, ada video yang memperlihatkan motor ini sedang di setting dan terdengar suara sangarnya.
Mesin Honda RS125 GP yang ditanam ini lansiran 2007.
“Sengaja didatangkan dari negeri Sakura. Mau dijajal kemampuannya di ajang kebut lurus,” beber Achonk, sang pemilik motor.
Enggak usah terlalu dalam membahas korekannya, yuk kita intip dulu spek mesin standart RS125 GP.
(BACA JUGA : Masih Ingat? Kawasaki Ninja 150 Ini Pernah Menang Taruhan Rp 100 Juta)
Meski mesinnya cuma berkapasitas 125 cc 2-tak, jangan remehkan kemampuannya.
Klaim Honda Racing Corporation (HRC) yang membuat motor ini, tenaga mesin standarnya menyentuh 44 dk.
Wah.. Jauh lebih kencang dari tenaga motor sport 250 cc yang dijual di Indonesia.
Sport 250 cc yang dijual sekarang rata-rata tenaganya 33-34 dk.
Lihat nih videonya :
(BACA JUGA : Tegang.. Video Balap Gope Meter Taruhan Rp 50 Juta yang Sedang Heboh)
Selain tenaga besar, mesin RS125 GP punya keunggulan lain.
Desain mesinnya kompak alias tidak terlalu besar.
Makanya bisa ditanamkan ke rangka Honda Nova Dash dan cocok buat diajak adu kebut trek lurus.
Berikut speknya :
Tipe mesin : 2-tak, single silinder, berpendingin air
Kapasitas mesin : 124 cc
Bore x Stroke : 54 × 54.5 mm
Tenaga maksimal : 44 dk @12.250 RPM
Torsi maksimal : 24,5 Nm @12.255 RPM
Karburator : KEIHIN PJ35 (TH SENSOR&PWJ)
Pengapian : DIGITAL CDI
Transmisi : Manual 6 percepatan
Kopling : Basah
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR