MOTOR Plus-online.com - Ditujukan kepada Movistar Yamaha yang dituduh terkait kontrak baru sang pembalap, Valentino Rossi.
Tuduhan itu muncul dari media Italia, khususnya dari jurnalis senior dari Italia, Maurizio Bruscolini.
Maurizio Bruscolini menilai ada kebohongan yang dilakukan Yamaha tentang rincian kontrak Valentino Rossi.
Sebelum MotoGP Qatar beberapa waktu lalu, Valentino Rossi dan Yamaha resmi mengumumkan perpanjangan kontrak berdurasi dua tahun sampai 2020.
(BACA JUGA: Memilih Toolkit Bagus Bukan Dari Bobot dan Tampilannya, Ternyata Ada Caranya Nih..)
"Kontrak Valentino yang diputuskan tiga hari sebelum GP Qatar dan itu tidak seperti yang mereka katakan kepada kami, itu tidak dua tahun," kata Bruscolini dilansir dari Tuttomotoriweb.
Bruscolini mengatakan bahwa durasinya seharusnya 1+1 tahun.
"Tetapi 1+1 dengan banyak pertimbangan dan terlihat seperti dipaksa cepat oleh seseorang, tapi aku tak tahu siapa," sambung sang jurnalis.
Maksud Bruscolini ini adalah adanya opsi perpanjangan di 2019 mendatang.
(BACA JUGA: Dahsyat! Ada Penampakan Yamaha R-25 Facelift, Bentuknya Versi Konsep Banget)
Selain itu, Bruscolini juga menganggap ada keterlibatan CEO Dorna, Carmelo Ezpelata.
"Aku tidak ngomong sembarangan, Valentino adalah juara dunia karena dan sepertinya dia punya strategi khusus dengan Carmelo Ezpelata (CEO Dorna, red)," katanya.
Hmm, bisa jadi benar, terutama karena keduanya (Yamaha dan Dorna) menilai bahwa The Doctor adalah sebuah ikon yang tidak akan mudah untuk digantikan.
Tapi terkait tuduhan Bruscolini tentang kebohongan Yamaha patut kita lihat selanjutnya.
KOMENTAR