MOTOR Plus-online.com - Pernah menonton film Rambo yang berjudul First Blood buatan tahun 1982?
Dijamin belum pernah karena itu film emang udah ketuaan banget hehee..
Di film itu Rambo sempat menggunakan salah satu motor trail lansiran Yamaha.
Nah, motor tersebut sama dengan yang mejang di artikel ini yaitu Yamaha XT250.
Tahun lansirannya pun hampir sama, namun yang berwarna putih manis ini merupakan XT250 lansiran tahun 1983.
(BACA JUGA : Simpenan Dealer, Honda CBR400RR Bikin Dengkul Lemes, Mesin Bisa Jerit 18.000 Rpm Bro!)
Hanya saja XT250 yang ini sudah berubah dandanannya gara-gara ulah usil Hookie Co., salah satu builder asal Jerman.
Bentuk aslinya masih banyak dipertahankan, seakan tidak ada perbedaan dengan karakter asli XT250.
Namun beberapa bagian sudah mengalami modifikasi, seperti sektor kaki-kaki misalnya.
Untuk swingarm belakang kini ditopang dengan shock lansiran Wilbers, sedangkan garpu depannya di-rebuild dengan progressive springs.
(BACA JUGA : Berencana Jadi Tuan Rumah, Pengelola Sentul Bocorkan Harga Tiket MotoGP di Indonesia)
Pada kedua pelek kini dibalut dengan karet ban tahu lansiran Mitas dengan ukuran masing-masing 90/90-21 dan 110/90-18.
Sedikit rombakan juga terjadi pada bagian rangka belakang yang dibuatkan tail hoops baru pada ujungnya.
Untuk bagian mesin kini juga sudah nampak dua buah komponen baru untuk mendukung pernapasan dapur pacu.
Berupa open filter karburator serta sebuah knalpot yang memakai muffler dari Supertrapp seri T-100 Sirt Series.
(BACA JUGA : Sempat Bikin Geger.. Jorge Lorenzo Ancam Pembalap Lain di MotoGP Argentina)
Tampangnya pun juga dibuat makin minimalis dengan pemasangan instrumen lampu yang serba berukuran mini.
Kemudian sebagai penyegaran tampilan, motor ini mendapat identitas baru berwarna putih dengan selingan decal pada bagian tangki.
Lalu untuk bagian rnagkanya dibuat raw finish, seakan ingin pamer kondisi tulangnya yang sudah berumur 30 tahun lebih.
Nih buktinya Sob kalau motor trail lawas selalu juara kalau soal penampilan…
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR