MOTOR Plus-online.com - Masih banyak yang bertanya motor injeksi pakai CDI apa enggak.
Wah, pasti jarang baca MOTOR Plus nih sampai enggak tahu yang begituan.
Tetapi tidak apa-apa, mungkin generasi zaman now malah enggak tahu CDI itu apa.
Secara singkat CDI itu bisa dikatakan pengatur waktu meletiknya api di busi pada motor karburator.
(BACA JUGA : Ini Jadwal Kenaikan Tarif Ojek Online)
Kerja CDI didukung oleh pulser sebagai sensor posisi piston, di mana sinyal dari pulser akan memberikan arus pada SCR yang akan membuka, sehingga arus yg ada dalam Capasitor yg ada di dalam CDI dilepaskan.
Selain pulser ada aki (pada CDI DC) atau spul (CDI AC) sebagai sumber arus yang kemudian diolah oleh CDI.
Karena berpengaruh pada waktu metiknya api di busi untuk pembakaran, makanya peran CDI sangat penting dan berpengaruh pada tenaga mesin.
Nah, sekarang ada yang bertanya apakah masih ada CDI di mesin injeksi?
(BACA JUGA : Bocoran Langsung dari Jepang! Ini Rincian Kawasaki Ninja 250 4 Silinder)
Jelas jawabannya tidak! Perannya digantikan dengan komponen yang bernama ECU.
Namun secara prinsip kerja CDI dan ECU jauh berbeda.
Dari fungsi dan cara kerjanya, antara CDI dan ECU sangatlah berbeda.
(BACA JUGA : Jadwal Lengkap MotoGP Argentina, Wah Lebih Malam Dibanding Seri Qatar Bro!)
Dengan batuan sensor-sensor tersebut, ECU bekerja lebih kompleks.
Dimana ECU mengatur sistim pembakaran mulai dari banyaknya bahan bakar serta udara yang diperlukan, kapan waktunya terjadi percikan api pada busi.
"serta mengevaluasi apakah hasil pembakaran tersebut sempurna atau tidak sesuai dengan standart setingan yang telah di tentukan”, tambah Abidin.
Itu sebabnya kenapa ECU pada kendaraan sistim injeksi lebih baik, lantaran didukung sensor-sensor sebagai indra keenamnya.
Sekarang sudah paham dong?
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR