Keluhan lain disampaikan pengemudi taksi online Grab, Hari Wirawan (35).
Warga Parung, Depok, Jawa Barat yang semula mengadopsi dua aplikasi, yakni Uber dan Grab itu, mengaku kehilangan separuh pendapatan akibat tutupnya Uber di Indonesia.
(BACA JUGA: Video Proses Ganti Oli Motor MotoGP, Perlakuannya Istimewa Seperti Merawat Bayi)
"Kalau sebelumnya kan saya emang pakai dua, Uber sama Grab. Ini sebenarnya enggak boleh, tapi banyak juga yang ngakalin.
Tujuannya kalau Grab kosong, kita bisa terima order dari Uber, ya ganti-gantian gitu.
Nah, begitu Uber tutup, kerasa juga.
Ada setengah order hilang, sebelumnya seminggu bisa lebih dari 60 tarikan, sekarang ini cuma 38 (order)," bebernya, ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Terkait hal tersebut, mantan mekanik Toyota itu berharap pemerintah dapat lebih bijaksana dalam menyikapi permasalahan tentang transportasi online.
Sebab, sebagian besar pengemudi transportasi online saat ini adalah pengangguran atau pensiunan yang Ingin bekerja.
(BACA JUGA: Horang Kaya! Habiskan Rp 100 Juta, CBR250RR Ini Dimodifikasi Buat Cari Keringat)
"Kita cuma pengin kerja, itu aja. Enggak ada yang lain," cetusnya.
Sebelumnya, Grab mengakuisisi Uber Asia Tenggara pada Senin (26/3/2018) lalu.
Imbasnya, seluruh kemitraan pengemudi Uber akan dialihkan kepada Grab regional Asia Tenggara, antara lain Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Grab Akuisisi Uber, Orderan Pengemudi Makin Tipis.
Source | : | wartakotalive.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR