MOTOR Plus-online.com - Beberapa waktu lalu banyak pemakai jalan yang berkomentar tentang rambu bertuliskan ‘Hati-Hati Jalur Wingit dan Angker’ di kawasan Cangar, Jawa Timur ini.
Bahkan Didik Prasetiyono, Komisaris PT SIER (BUMN Kawasan Industri di Surabaya) yang juga pernah aktif di kepengurusan IMI Jatim ini pun sempat berkomentar beberapa kali melihat rambu yang ada di daerah Cangar, tepatnya dari Baru ke arah Surabaya via Cangar itu.
“Baca papan itu aja aku sudah sering rasanya. Tapi setahuku cuma ada di Cangar aja. Apa aku pernah alami cerita horror di situ? Alhamdulillah belum pernah…” komentar pria yang hobi traveling ini.
Tapi kata ibu-ibu yang jualan di warung, memang di kawasan ini sering terjadi kecelakaan.
(BACA JUGA: Jadi Incaran Pecinta Matik Bongsor, Yamaha XMAX Seken Harganya Cuma Turun Rp 2 Juta)
Menanggapi hal ini, dan juga komentar ramai dari para komunitas motor maupun netizen, Adi Priyo Sembodo, founder Sigma Safety Drive ini mengingatkan, sesuai kaidah yang ada, rambu tersebut bukan resmi dari Dishub!
“Bentuk, warna dan tulisan tidak sesuai format yang ada. Juga tidak ada logo dari Dishub,” buka pria kelahiran Jakarta yang kini menetap di Surabaya itu.
Ditambahkannya, kalau dilihat dari foto, lokasi pemasangan papan itu tidak tepat.
Rambu lalu lintas berada di kiri jalan. Ini sesuai kaidah lalin kita, di mana sistem kemudi atau setir ada di kanan.
(BACA JUGA: Pengendara Honda CBR150R Niatnya Mau Pamer Eh Malah Nyusruk Saat Cornering di Daerah Monas)
Ditambah lagi, papan itu sepertinya ada di tengah taman. Jadi sudah pasti tidak resmi.
Meski demikian, Ganton ‘membenarkan’ pemasangan papan itu, kalau sifatnya sebagai reminder bagi pemakai jalan.
“Sebab fungsi dari rambu lalin adalah sebagai petunjuk dan.peringatan. Asal jangan dipasang dititik yang justru menghalangi pandangan dan sudut pandangan mata saat berkendara. Kalau itu jelas dilarang.”
Soal kejadian mistik yang banyak dikaitkan dengan alasan pemasangan papan itu.
“Masalah mistik ini kaitannya dengan kepercayaan masing-masing. Kalau saya lebih melihat dari kacamata safety driving dan riding. Lokasi di kawasan tersebut memang memiliki obstacle yang perlu diperhatikan, banyak blind spot.”
Juga tentang kebiasaan pemakai jalan menyalakan lampu dim saat memasuki daerah yang dianggap angker, Ganton berkomentar,
“Monggo saja. Asal intinya adalah mengingatkan pengguna jalan lainnya, dan selama tidak mengganggu pengguna jalan lain dari arah sebaliknya.”
KOMENTAR