MOTOR Plus-online.com - Ada misteri yang masih belum terungkap dari kecelakaan Daijiro Kato di sirkuit Suzuka pada tahun 2003 silam.
Misteri ini sangat disayangkan oleh beberapa kalangan termasuk dari para pelaku balap.
Daijiro Kato meninggal setelah menabrak dinding pembatas sirkuit Suzuka dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam.
Yang jadi perhatian utama adalah cara penanganan para petugas yang berada di lintasan.
Paling jadi sorotan adalah tidak dikibarkannya bendera merah saat Kato mengalami kecelakaan.
(BACA JUGA : Ada yang Masih Ingat Daijiro Kato? Ini Video Kecelakaan MotoGP Paling Mengerikan yang Menimpanya)
Balap sama sekali tidak diberhentikan dan semua pembalap terus berlomba hingga jumlah lap yang ditentukan habis.
Padahal jelas-jelas saat itu posisi tubuh Kato berada di racing line pembalap dan butuh penanganan yang serius.
Misteri selanjutnya adalah penanganan salah pada tubuh Kato setelah kecelakaan.
Komite investigasi mencatat empat orang tim medis memindahkan Kato dari atas aspal ke tandu.
(BACA JUGA : Buntut MotoGP Argentina, Rossi dan Marquez Dilarang Tampil di Salah Satu Sesi MotoGP Amerika)
Mereka memindahkan dengan memegang bahu kanan, badan dan kedua kakinya.
Mereka memprediksi itu bisa memperparah luka yang dialami pada kepala dan leher Kato.
Kato memang tidak meninggal di tempat kejadian, tetapi sempat koma selama dua Minggu di rumah sakit sampai akhirnya menyerah dengan luka parah yang dideritanya.
Kejadian ini terjadi di seri pembuka MotoGP 2003 yang kala itu berlangsung di sirkuit Suzuka tanggal 6 April.
(BACA JUGA : Kasihan! Masih Bau Dealer, Suzuki Skywave Dibanderol Rp 100 Juta Netizen Kompak Membully)
Misteri selanjutnya adalah kenapa bisa Kato menabrak dinding dengan kecepatan 200 km/jam lebih.
Tim investigasi hanya mencatat kalau Kato kehilangan kontrol motornya.
Tetapi ada yang menduga ada kesalahan teknis pada motornya yang membuat kecelakaan hal itu terjadi.
Namun pendapat itu tetap menjadi misteri.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR