MOTOR Plus-online.com - Siapa yang menyangka, balap MotoGP Argentina bakal menjadi kontroversi.
Beberapa insiden mewarnai balap di sirkuit Termas de Rio Hondo, pekan lalu.
(BACA JUGA: Jarang yang Tahu, Ternyata Ada Pelat Nomor Kendaraan 'Kebal' Polisi di Jalan Raya)
Puncaknya tabrakan antara Marc Marquez dengan Valentino Rossi yang menuai kecaman berbagai pihak.
Menanggapi hal itu, bos tim Repsol Honda Alberto Puig membela Marquez.
Tidak ingin membahas insiden tabrakan, Puig malah menyalahkan marshall atau petugas di sirkuit Termas de Rio Hondo.
(BACA JUGA: Kenalin Nih Mami Racing Idolanya Anak-Anak Balap Liar, Tua-tua Keladi!)
Puig mengaku heran mengapa marshall tidak mengibarkan bendera saat mesin motor Marquez mati.
"Kami menilai tidak sepenuhnya jelas apa yang terjadi di lintasan.
Hal yang awalnya tidak pernah terjadi.
Kesalahan awal adalah pemicu kesalahan lainnya yang membuat kontroversi besar," terang Puig dilansir MCN (15/4/2018).
(BACA JUGA: Tidak Terima Dibully, Model Cantik Yang Tabrak Ojek Online Marah-marah di Instagram Hotman Paris)
Puig melanjutkan, saat motor Marquez mati tidak ada seorang marshall yang memintanya untuk kembali ke pit dan mengganti motornya.
Marquez melakukan hal yang menurutnya sudah sesuai dengan apa yang harus dilakukannya.
"Apakah Anda pernah berpikir bagaimana reaksi Anda dengan kondisi demikian dalam posisi 20 pembalap di belakang Anda.
Anda pastinya ingin dalam posisi yang aman.
(BACA JUGA: Enggak Pakai Mahal, Bobok Knalpot Standar Suzuki GSX-R150 Bisa Pilih Suara)
Pembalap pasti bertindak berdasarkan apa yang dipikirkan," tambahnya.
Puig meminta agar operator MotoGP atau Dorna bisa bersikap netral.
Setiap insiden yang terjadi di MotoGP Argentina harus disikapi secara bijaksana agar tidak ada yang merasa dirugikan.
Source | : | MCN |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR