MOTOR Plus-online.com - Bukan soal Marc Marquez, kali ini Valentino Rossi protes karena ada bencana di sirkuit MotoGP Amerika.
Circuit Of The Americas (COTA) di Austin, Texas yang jadi tuan rumah MotoGP diprotes Valentino Rossi.
Protes ini terjadi setelah Rossi menyelesaikan sesi Latihan Resmi MotoGP pada hari Jumat kemarin (20/4/2018) waktu setempat.
Tidak hanya mengeluhkan kondisi trek yang berdebu, tetapi Rossi protes karena banyaknya benjolan di trek COTA.
(BACA JUGA : Bukan Valentino Rossi, Marc Marquez Tersudut dengan Kelakuan Vinales di Amerika)
Benjolan yang ada di Circuit of the Americas membuat motor tidak stabil saat melaju pada kecepatan tinggi.
"Situasi benjolan itu sangat penting, ini adalah bencana. Bagi saya, itu adalah situasi terburuk sepanjang musim," kata Valentino Rossi dari Tuttomotoriweb.
Benjolan atau bumpy di sirkuit memang bisa menjadi bencana dan bahaya bagi pembalap.
Sebab bisa bikin motor kurang stabil, apalagi motor MotoGP yang kecepetannya sangat tinggi.
(BACA JUGA : Jorge Lorenzo Bikin Tambah Panas, Desak Race Direction Hukum Berat Marc Marquez)
"Motor ini banyak bergerak saat kecepatan lebih dari 300 km/jam dan ini merupakan situasi yang kritis. Bahkan grip tidak fantastis, tapi saya lebih khawatir dengan benjolan."
Yang bikin Rossi protes karena benjolan yang ada di trek COTA sudah ada sejak musim lalu dan para pembalap MotoGP sendiri sudah meminta perbaikan.
Bukan lepas tangan, ternyata pihak sirkuit sudah melakukan perbaikan tetapi hasilnya tidak sesuai harapan.
"Tahun lalu kami meminta perbaikan, mereka melakukan sesuatu, tapi sayangnya itu tidak berhasil," ujar The Doctor.
(BACA JUGA : Penumpang Siap-siap Terlantar, Senin Besok Driver Ojol Stop Beroperasi, Ini Sebabnya)
Valentino Rossi sendiri tampil cukup bagus saat sesi latihan bebas pertama dan kedua GP Americas.
Pasalnya, saat sesi latihan bebas pertama, Rossi mampu berada di posisi kedua, sedangkan saat sesi latihan bebas kedua berada di posisi keempat.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR