MOTOR Plus-online.com - Beberapa hari lalu, ratusan driver ojek online (ojol) kembali menggelar demo.
Driver ojol yang melakukan aksi 234 di depan Gedung DPR/MPR RI menyampaikan aspirasinya.
Para orator silih berganti menyampaikan pendapatnya terkait kenaikan tarif rupiah per kilometer.
Sindiran pedas terus dilontarkan kepada para aplikator yang kebijakannya dinilai oleh mereka sama seperti penjajah.
(BACA JUGA: Awas.. Ini 7 Model Pelat Nomor yang Diincar Polisi di Operasi Patuh Jaya)
"Apa bedanya sama zaman dahulu? Kakek nenek kita dipaksa menanam kopi dan dijual dengan harga yang murah.
Itu sama seperti kita teman-teman," kata orator di mobil komando, Senin (23/4).
Tak hanya melalui orasi, sindiran keras juga disampaikan melalui spanduk dan banner yang mereka pasang dan kibarkan di saat unjuk rasa berlangsung.
Diantaranya bertuliskan, 'Copot Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi'.
(BACA JUGA: Bantah Tuduhan Rossi, Manajer Marc Marquez Bilang Tidak Ada Pembalap yang Seperti Dia)
Selain meminta kenaikan tarif rupiah per kilometer, mereka juga meminta agar pejabat parlemen yang duduk di kursi DPR RI bisa menjembatani mereka untuk mengupayakan legalitas berupa payung hukum untuk ojek online.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Massa Aksi Ojol Samakan Aplikator seperti Penjajah,
Source | : | wartakotalive.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR