MOTOR Plus-online.com - Teknologi yang dulu mungkin hanya bisa ditemui di motor-motor berkapasitas besar, kini juga disematkan pada motor berkapasitas mesin 250cc ke bawah seiring perkembangan zaman.
Contohnya seperti Assist & Slipper Clutch yang disematkan pada All New Yamaha R15 dan sport 250cc terbaru Kawasaki, New Ninja 250.
Bagi yang belum tahu, apa gunanya Assist & Slipper Clucth?
"Slipper clutch membantu saat terjadi engine brake, jadi hentakannya lebih halus kalau dibandingkan tanpa slipper clutch," buka Eddy Yulianto, Chief Mechanic Kawasaki Super Sukses Fatmawati saat ditemui GridOto.com.
(BACA JUGA:Geger! Jenazah Pemotor Yang Ditabrak Truk Hendak Disalatkan, Tiba-tiba Suharto Pulang ke Rumah)
Engine brake sendiri biasanya dilakukan untuk mengurangi kecepatan secara tiba-tiba atau mendadak.
"Engine brake masih tetap bekerja, hanya saja tidak terlalu menghentak seperti biasanya ketika menurunkan gigi secara tiba-tiba," sambung pria yang berdomisili di Tangerang Selatan ini.
Efek lainnya, karena engine brake-nya jadi lebih halus, maka usia gear, rantai dan juga ban jadi lebih tahan lama, karena hentakan berkurang.
Selain itu Assist & Slipper Clutch juga bisa meminimalisasi potensi roda mengunci akibat engine brake.
Bukan cuma itu, Assist & Slipper Clutch juga membuat kopling jadi lebih ringan.
"Coba saja bandingin tekan kopling motor yang udah Assist & Slipper Clutch sama yang belum, pasti jauh lebih ringan yang sudah pakai Assist & Slipper Clutch," ujar Eddy.
(BACA JUGA: Gejala Ini Ciri Rantai dan Gir Motor Mulai Aus, Lihat Videonya)
Hal tersebut karena sistem pada kopling yang berbeda dengan motor standar.
"Karena kalau sudah Assist & Slipper Clutch itu pakai per koplingnya cuma tiga, makanya jadi lebih ringan," pungkas Eddy.
Makanya dengan adanya assist pada kopling, ketika menghadapi kemacetan juga tangan tidak mudah lelah, karena handle kopling jauh lebih ringan.
Seperti dikutip dari Otomotifnet.com, pada dasarnya, konstruksi rumah kopling terbagi dalam 3 bagian utama, yaitu clutch outer atau bagian yang besar tempat menempel gigi sekunder, lalu ada inner atau clutch center yang ada gigi pemegang plat gesek dan terakhir ada pressure plate tempat menempel per kopling.
Saat handle kopling tidak ditekan, gigi sekunder akan berputar karena putaran dari gigi primer secara bersamaan karena kampas dan plat gesek tertekan per, maka inner juga ikut berputar dan menggerakkan rasio.
(BACA JUGA: Kids Zaman Now Beli Kunci-kunci Alat Bengkel Tapi Enggak Tahu Gunanya, Ngakaks...)
Sedangkan ketika handle kopling ditarik, pressure plate akan mengembang untuk membuat dorongan ke kampas dan plat gesek berkurang, sehingga terbebas, maka putaran dari kruk as tak diteruskan ke rasio, sehingga bisa pindah gigi.
Nah pada motor yang memakai Assist & Slipper Clutch, bedanya adalah, inner atau clutch center dipecah jadi 2, model tumpuk dengan ada alur miring sehingga bisa bergeser, di situlah kuncinya. Alur miring tadi ada 2, yang miring ke dalam dan ke luar.
Karena bagian dalam bisa bergeser, maka dari itu lubang tempat per kopling bentuknya lonjong.
Saat akselerasi, yaitu ketika putaran mesin lebih kencang dari roda, maka clucth outer akan memutar dan mendorong clucth center (clutch boss) yang juga tempat menempel per.
Karena alurnya miring ke dalam, maka otomatis gerakannya membuat dorongan ke kampas makin besar, efeknya gigitan jadi makin kuat dan tuas kopling jadi makin enteng.
(BACA JUGA: Video Cara Warga di Medan 'Serang' Siswa SMA yang Konvoi Motor Merayakan Kelulusan)
Sedangkan ketika deselerasi, putaran ban belakang lebih kencang dari mesin, maka yang terjadi sebaliknya.
Pada posisi engine brake ini, putaran dari roda yang lewat rasio akan mendorong clutch boss lebih kuat sehingga bagian got geser terdorong keluar.
Selanjutnya pressure plate terbuka dan mengakibatkan tekanan antar kampas dan plat berkurang, hasilnya engine brake jadi minim. Seperti ketika handle kopling ditarik.
KOMENTAR