MOTOR Plus-online.com -
Bradley Smith, pembalap pabrikan KTM, harus terima keputusan yang tidak sedap.
Petinggi dan manajemen KTM resmi mengikat kontrak dengan Johan Zarco, maka posisi Smith terdepak dari tim pabrikan asal Austria tersebut.
Akibat posisinya di KTM tergeser oleh Zarco, maka Smith harus rela turun kastas balapan.
Karena, sudah pasti pebalap asal Inggris tersebut tidak lagi balapan di kelas utamam MotoGP di musim 2019, maka dia akan berlaga lagi di Moto2.
(BACA JUGA: Bos Ducati Komentari Soal Rumitnya Kenaikan Gaji Andrea Dovizioso)
Seperti dilansir Motorsport dan GPOne, Smith menyatakan bahwa kabar mengejutkan tersebut sebenarnya sudah sempat dalam prakiraannya.
Karena, dia melihat manajemen KTM sangat menginginkan kehadiran Zarco sebagai penunggang utama di tim tersebut.
Sejak bergabung dengan KTM di musim balap 20117, Smith mengaku bahwa performanya tidak berjalan sesuai harapan.
Dalam catatan resmi MotoGP dan situs resmi KTM Racing, Smith menempati peringkat ke-21 dengan torehan 29 poin.
(BACA JUGA: Video Kecelakaan Atau Atraksi? Posisi Jatuhnya Keren dan Bikin Melongo yang Lihat)
Selama balapan di tahun 2017, Smith hanya sekali finis di posisi 10 besar. Dia juga dua kali gagal finis dan gagal start.
Penyelesaian balapan Smith juga tidak terlalu baik, karena lebih sering finis di luar 10 besar.
Pada balapan tahun 2018 ini, Smith juga belum menunjukkan performa yang positif. Dua kali finis di posisi 18 dan 16, serta satu kali gagal finis, Smith belum mendapatkan poin apa pun dan menempati posisi buncit, yaitu peringkat ke-23 klasemen sementara.
"Saya menyadari kondisi yang sekarang ini, karena selama ini juga saya sudah menduga dan memprediksi bahwa KTM akan mengambil pebalap lain untuk menggantikan posisi saya di sini. Tapi, itu bukan masalah. Karena, saya rela turun kasta. Mungkin ini ada baiknya untuk saya, karena bisa memperbaiki performa balapan di masa depan," kata Bradley.
(BACA JUGA: Asli Ngakak... Ditanya Fungsi Yellow Box Junction, Ibu Ini Malah Mau Tanya Suaminya di Rumah)
Menilik kondisi yang ada saat ini, Smitih tidak merasa kecil hati dan menjalani balapan tanpa semangat.
Dia paham tidak mudah mengendarai dan mengendalikan motor KTM, tetapi bukan berarti dia harus menyerah dengan keadaan saat ini.
KOMENTAR