MOTOR Plus-online.com - Meski jarang terjadi, kalian para biker pasti pernah lihat kick starter di motor sport Honda CB, CG, GL atau Tiger series diikat tali ke mesin atau batang sasis terdekat.
Kalau kamu tanya ke pemilik motornya, bakal dijawab biar batang pemutar kruk as itu tidak jatuh lagi ke bawah.
Terutama begitu mesin bisa hidup tetapi tidak pakai elektrik starter.
Yang ideal, kick starter secara otomatis balik ke posisi semula (atas) begitu mesin bisa hidup.
(BACA JUGA: Aman Enggak Sih Dibonceng Sambil Sandaran di Box Belakang Motor?)
Sebab peranti yang didukung gir satu arah (one way) itu juga dilengkapi pegas pembalik.
Sehingga batang slah tidak mungkin turun kembali meskipun gir satu arah berputar mengikuti putaran rumah kopling.
Kalau pegasnya sudah patah, jangan harap bisa seperti sediakala.
“Memang benar, kalau ada batang slah Honda GL atau Tiger yang diikat ke mesin, biasanya per-nya patah.
(BACA JUGA: Motor Chopper Harus Pakai Mesin Gede? Ah Enggak Tuh, Mesin Bebek Juga Keren!)
Sehingga slah yang posisi gir one way-nya bebas dan tidak bisa lagi ditahan pegas pembalik.
Maka maunya turun terus.
Nah, biar aman makanya bagian atas slah diikat ke mesin atau sasis,” ucap Bang Dion dari Dion Motor.
Per kick starter patah memang jarang terjadi.
Tetapi kalau sudah dialami motor jenis ini, apesnya tidak bisa langsung diperbaiki lantaran posisi pegas ada di dalam ruang girboks.
(BACA JUGA: Nyelekit.. Andrea Dovizoso Balas Komentar Soal Kontrak dari Bos Ducati)
Beda sama motor sport merek lain yang pegasnya terpasang di ruang bak oli mesin.
Makanya musti belah mesin untuk memperbaikinya.
“Kebanyakan sih nunggu sampai servis besar buat memperbaikinya.
Sebab part seharga tidak lebih dari Rp 100 ribu (original) itu, nggak sebanding sama ongkos bongkarnya yang mencapai 3 kali lipat.
(BACA JUGA: Bakal Tampil di Negara Sendiri, Johann Zarco Mulai Takabur!)
Makanya mending diikat meski terlihat jelek,” imbuh mekanik di Jalan Krukut Raya No. 34A, Limo, Depok, Jawa Barat.
Agar per tidak sampai patah, Dion kasih saran agar tak gunakan slah berulang-ulang pada saat mesin sulit dihidupkan.
Pasalnya kekuatan per saat itu jadi berkurang.
Usahakan ganti pegas original jika patah, kerena kualitas materialnya lebih bagus dan tahan lama.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR