Kenapa Surabaya Jadi Sasaran Bom Pemotor, Pelaku Perempuan dan Anak Kecil? Ini Kata Mantan JI

Ahmad Ridho - Selasa, 15 Mei 2018 | 09:41 WIB
Tribunnews
Bom meledak di Gereja di Surabaya dan terduga keluarga teror bom di lokasi tersebut.

MOTOR Plus-online.com - Lagi-lagi teroris memporak porandakan keamanan dan ketenangan warga Surabaya, Jatim.

Belum usai pemboman 3 Gereja, halaman Mapolres Surabaya kembali jadi sasaran bom pada Senin (14/5/2018) kemarin.

Mengapa Surabaya jadi sasaran dan para pelakunya seluruhnya anggota keluarga.

Kembali Tribunjatim.com menemui Ali Fauzi, sang mantan kombatan Jamaah Islamiyah (JI) yang juga adik kandung Amrozi, tersangka Bom Bali I pada Senin (14/52018).

(BACA JUGA: Walikota Surabaya Kaget Pemotor yang Ngebom 3 Gereja di Surabaya Ternyata dari Keluarga Seperti Ini)

Menurut Ali Fauzi, benar untuk yang pertama di Indonesia teroris mengajak semua anggota keluarganya, suami, anak anak dan istrinya.

Praktik semacam itu sudah biasa dilakukan oleh para teroris di luar negeri seperti Syiriah dan Irak.

Sudah biasa teroris mengajak semua anggota keluarga bersama untuk melakukan aksi bom bunuh diri.

"Di Indonesia memang baru pertama kali ini. Kalau di Siria dan Irak sudah biasa," ungkapnya.

(BACA JUGA: Merinding... Kenapa Anak Kecil Bisa Selamat di Motor saat Bom Meledak di Mapolres Surabaya? Ini Kata Polisi)

Pola ini (bom bunuh diri bersama anggota keluarga, red) memang mengadopsi praktek-praktek di luar negeri.

Mengajak anggota keluarga melakukan teror, dan bahkan siap mati itu karena ingin mengajak semua anggota keluarganya masuk surga.

Keyakinan itulah yang menyebabkan mereka sampai mengajak anggota keluarganya untuk mati bersama.

Terkait sasaran di Surabaya, menurutnya, karena Surabaya atau Jawa Timur selama ini sebagai reproduksi calon pengantin dan juga reproduksi bom.

(BACA JUGA: Kocak... Video Pemotor Diteriakin Jangan Berteduh, Langsung Mundur dan Kepanasan)

Dipilihnya Jawa Timur juga terkait terbatasnya pendanaan, mereka tidak perlu mengambil orang orang dari luar daerah.

Bukan mengalihkan sasaran dari Jakarta ke Surabaya.

Tren melibatkan seluruh anggota keluarga itu sudah biasa.

Contohnya dari Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, tiga saudara sekaligus adik, kakak, bahkan keponakan dan sepupu pernah terlibat dalam jaringan teroris.

(BACA JUGA: Per Kick Starter Honda CB, GL dan Tiger Series Rawan Patah, Begini Cara Mensiasatinya)

"Tidak aneh lagi," ungkapnya.

Dalam pemahamannya, teror semacam ini masih menjadi ancaman di Indonesia.

Pola-pola ISIS ini, termasuk JAD, pengikutnya cukup banyak dan menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

"Cukup banyak pengikut JAD," katanya.

(BACA JUGA: Mantan Teroris Ungkap 3 Alasan Wanita dan Anak Kecil Dijadikan Alat Bom Bunuh Diri Pakai Motor)

Dan teroris ini sudah komplikasi, maka penanganannya harus melibatkan ahlinya.

Termasuk harus melibatkan orang yang pernah terlibat dalam medan ini.

Saat seluruh elemen bangsa ini untuk menyamakan persepsi.

Karena dengan apa selama ini dilakukan teroris dengan berbagai gerakannya.

(BACA JUGA: Lewat Nopol dan Samsat Online, Terbongkar Identitas 2 Motor Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya)

Ada yang menilai bahwa itu sandiwara, sekenario serta adanya penafsiran bahwa itu adalah pengalihan isu.

Padahal yang dilakukan para teroris itu benar-benar.

"Tapi aneh sampai ada yang mengatakan bahwa itu sebuah sekenario petugas keamanan," ungkapnya.

Makanya, untuk memberantas gerakan terorisme sampai pada akarnya, harus didahulukan adanya persamaan persepsi dari semua kalangan masyarakat.

(BACA JUGA: Kenapa Motor Dijadikan Alat Bom Bunuh Diri Oleh Para Teroris?)

Termasuk para mahasiswa, akademisi dan lainnya.

Ali Fauzi mencontohkan, teroris itu ditimpakan penyakit gudik, maka harus dicari tahu penyebab utamanya.

Kalau sudah ditemukan, maka cara pengobatannya akan mudah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mantan Kombatan JI Ungkap Alasan Surabaya Jadi Sasaran, Dan Pelaku Satu Keluarga Termasuk Perempuan,

Source : Tribunnews.com
Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular