MOTOR Plus-online.com - Ais (7 tahun) adalah anak kecil yang selamat dari ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya yang dilakukan orang tuanya, Senin (14/5/2018).
Pihak polisi mengatakan kalau anak kecil ini adalah korban doktrin sesat yang dilakukan orang tuanya.
Kapolri Jendral Tito Karnavian menyebut Ais merupakan saksi penting dari aksi bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya.
Seperti diketahui, Tri Murtono (50 tahun) bersama istrinya Tri Ernawati (43 tahun) dan juga 2 kakak Ais yakni MDAM (18 tahun) dan MDSM (14 tahun) meninggal dalam aksi itu.
(BACA JUGA : Cuma Modal Kabel Ajaib Rp 100 Ribuan, Motor Jadi Tambah Irit dan Lebih Bertenaga)
"Ini saksi yang paling penting. Biarkan dulu dia dirawat. Setelah nanti bisa diajak bicara, kita akan tanya," ucap Tito Karnavian di kutip dari Surabaya.tribunnews.com.
Bukan cuma Ais, ada tiga orang anak lainnya yang juga jadi saksi aksi pengeboman.
Tiga anak itu adalah saksi pengeboman di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Mereka merupakan anak dari Anton Febrianto (47 tahun) yang tewas setelah bom rakitannya meledak di rumah.
(BACA JUGA : Jangan Kaget.. Pengamanan di Pintu Masuk Polrestabes Surabaya Diubah, Ini Bocorannya)
"Bom itu dimiliki ayahnya dan meledak sendiri. Kita akan sampaikan nanti. Tiga anak itu tentu tahu persis," tambah Tito.
Pasangan Anton Febrianto dan Puspitasari (47) punya empat anak, dua orang mengalami luka-luka dan satu orang selamat.
Satu orang lainnya ikut tewas bersama Anton dan Puspitasari.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Bocah 7 Tahun yang Selamat dari Ledakan Bom Polrestabes Surabaya Itu Saksi Paling Penting,
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR