MOTOR Plus-online.com - Busi yang digunakan di motor matik maupun motor bebek atau motor sport sama pada dasarnya.
Yang membedakan adalah sistem pembakarannya yaitu sistem injeksi atau karburator.
"Untuk motor matik yang sistem injeksi gunakan busi khusus injeksi, begitu juga yang karburator jangan sampai tertukar," buka Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia kepada GridOto.com di Jakarta (14/5).
Selanjutnya lihat kode struktur dan dimensi busi.
(BACA JUGA: Jangan Sembarangan! Busi Mobil Bisa Enggak Dipakai Buat Motor Harian? Ini Kata Ahlinya)
Caranya mudah, soalnya Kode tersebut tertera di badan busi.
"Lihat diameter ulir dari huruf pertama, misalnya kodenya C berarti motor itu punya diameter ulir busi 10 mm," tambahnya.
Lantas bagaimana cara melihat panjang ulir?
"Cukup lihat huruf dari kode angka pertama di busi," tambahnya.
(BACA JUGA: Apa Sih Fungsi Alat Berbentuk Kayak Baterai yang Nempel di Kabel Busi Ini? )
"Misalnya CPR8E-A9, kode panjang ulir itu E berati busi itu panjang ulir 19 mm," tambahnya.
Yang terakhir, Diko menyarankan untuk selalu berpegangan kepada pedoman pabrikan.
"Selama mengikuti kode pabrikan enggak bakal salah pilih kok, diameter dan panjang ulir akan sama," tambahnya.
KOMENTAR