MOTOR Plus-online.com - korban begal yang membacok pelakunya, Mohamad Irfan Bahri alias (MIB), curhat soal peristiwa yang menimpanya.
Saat dijumpai di kediaman pamannya di Jalan KH Agus Salim, RT 04 RW 07 Kelurahan Bekasi Jaya Kecamatan Bekasi Timur, ia bercerita mengenai kronologis kejadian nahas yang menimpanya.
Pria asli Pamekasan itu sejatinya sedang berlibur di Kota Bekasi.
Ia menginap di kediaman pamannya Ahmad Fauzi sejak lima hari sebelum memasuki bulan puasa.
(BACA JUGA: Harus Tahu.. Korban Begal yang Jadi Tersangka Bisa Bebas Karena Pasal Ini)
"Sengaja memang mau menginap, rencananya sampai satu minggu memasuki bulan puasa saya balik lagi ke Madura," kata Irfan kepada TribunJakarta.com, Selasa (29/5/2018).
Dia tidak pernah menyangka kalau liburannya bakal berujung tragis.
Niat hati ingin melihat kecantikan Kota Bekasi dari atas Jembatan Summarecon Bekasi, Irfan yang saat itu ditemani teman satu kampungnya Achmad Rofiqi malah jadi korban begal dua orang pemuda Aric Saifulloh alias AS dan Indra Yulianto alias IY.
Latar belakang seorang santri ternyata membuat Irfan menjadi seorang yang pemberani.
(BACA JUGA: Miris... Korban Begal yang Menewaskan Pelaku Ditetapkan Tersangka, Polisi Akan Minta Pendapat Pihak Ini)
Berbekal ilmu bela diri yang dia pelajari di Pesantren Darul Ulum Bandungan Pamekasan Madura, ia melawan dua begal tersebut.
Ia mampu melindungi dirinya dari ancaman dua pelaku begal yang mencoba merampas telepon genggamnya pada Rabu dini hari 23 Mei 2018, sekitar pukul 00.30 WIB.
Saat aksi pembegalan terjadi, dia dan temannya diancam menggunakan celurit.
Namun, dia berusaha melindungi diri setelah sebelumnya pelaku sempat membacoknya hingga melukai punggung paha, hingga lengannya.
(BACA JUGA: Kok Aneh.. Korban Begal yang Melawan Pelakunya Malah Ditetapkan Jadi Tersangka)
Dia berdalih apa yang dilakukannya semata untuk membela diri dalam keadaan terancam.
Jika ia tidak melawan dia khawatir pelaku begal malah melukai dirinya dan rekannya.
"Saya cuma bela diri aja, karena dia (pelaku) bacok saya dan teman saya dulaun," jelas Irfan.
Akibat kejadian itu, Irfan harus menerima luka sabetan celurit sebanyak enam luka dan mendapat puluhan jahitan di bagian lengan, punggung, paha, jari dan pipi.
Sedangkan kedua pelaku, Aric diketahui meninggal dunia akibat luka sabetan celurit dan Indra mengalami luka parah dan mendapatkan perawatan di RS Anna Medika sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Kramat Jati.
KOMENTAR