MOTOR Plus-online.com - Berdasarkan cara membuatnya pelek dibedakan menjadi dua yakni pelek forging alias tempa dan pelek casting atau cetak.
Teknik forging atau disebut juga forged sudah diterapkan sebelumnya pada pembuatan piston.
Di Indonesia, piston forged dibuat oleh FIM Piston.
Menurut Agus Salim, dengan memanfaatkan sistem ini, piston menjadi lebih kuat dan bobotnya lebih ringan.
(BACA JUGA : Pengamat MotoGP Yakin Bukan Karena Tangki, Tapi Yamaha yang Bikin Lorenzo Bisa Menang di Italia)
"Teknologi forging membuat produk yang dihasilkan minim lubang-lubang akibat udara pada sistem casting atau cetak. Forging dengan sistem tekanan, logam yang ditempa jadi lebih padat dan kuat," jelas bos Sales RE & Promotion Departement FIM Piston itu.
Pada sistem forging, bahan logam dipanaskan sampai pada titik tertentu, lalu ditekan cetakan dengan tekanan angin tinggi.
"Karena ditekan seperti dipukul, sistem forged jadi lebih kuat. Bahan pelek bisa dibuat tipis ," urai Agus.
Sementara, dengan sistem casting atau cetak, logam dicairkan. Lalu dituang ke cetakan.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR