MOTOR Plus-online.com - Pasti sudah banyak yang tahu mengenai engine brake bagi sebagian pengguna motor.
Engine brake sendiri adalah cara untuk mengurangi kecepatan, selain menggunakan rem.
Mekanismenya dengan mengurangi gigi dari tinggi ke rendah, sehingga putaran mesin jadi tertahan, dan mampu mengurangi laju motor.
Engine brake sendiri hanya bisa dilakukan pada motor bertransmisi manual seperti bebek dan sport.
(BACA JUGA: Tips Video: Cara Mengatur Kecerahan Spidometer Yamaha Lexi, Sekejap Mata!)
Lalu apakah boleh melakukan engine brake?
"Sebenarnya tidak disarankan, tapi kalau keadaan darurat sih enggak apa-apa," buka Mulyono, Workshop Head Wahanaartha Ritelindo Ciputat (4/6).
Hal tersebut bukannya tidak beralasan, sebab bisa-bisa malah merusak mesin jika engine break sering dilakukan.
"Kalau terlalu sering melakukannya, pasti berpengaruh terhadap ketahanan mesin juga," sambung pria yang berdomisili di Ciracas, Jakarta Timur ini.
(BACA JUGA: Bodi Plastik Hitam di Motor sudah Pudar? Nih Tips Mengkilaukannya Kembali)
"Komponen mesin yang paling rawan rusak itu adalah gear ratio, bisa jadi cepat aus bahkan sampai rompal alias hancur, kalau sering dipakai engine brake," pungkas Mulyono.
Nah, jadi jangan terlalu sering melakukan engine brake ya, pastikan hanya dilakukan dalam kondisi darurat saja.
KOMENTAR