MOTOR Plus-online.com - Kalau ada pertanyaan akan kompetitif atau tidak Jorge Lorenzo di Honda, Casey Stoner adalah orang yang paling berhak jawab.
Casey Stoner adalah satu-satunya pembalap yang pernah juara MotoGP dengan tim pabrikan Italia, Ducati Corse, tepatnya di musim 2007.
Selain dengan Ducati, Casey Stoner juga jadi juara bersama tim pabrikan Honda pada tahun 2011.
Jadi dia tahu betul karakter motor Honda dan Ducati.
(BACA JUGA : Sebelum Gantikan Posisi Lorenzo, Tim Pramac Punya Permintaan Khusus Buat Petrucci)
Menurut Stoner, dulu dia merasakan perbedaan yang besar ketika pindah dari Ducati ke Honda setelah 2010.
Dulu, Stoner merasakan getaran dahsyat dan sulitnya berada di atas motor Ducati, itu karena faktor mesin dan sasisnya.
Tapi lama kelamaan tidak jadi masalah baginya, motornya cepat dan bisa kompetitif dengannya.
Setelah ke Repsol Honda di 2011, Stoner merasakan perbedaan jauh motor Honda.
(BACA JUGA : Tragedi 2015 Terulang.. Di Kampung Rossi, Duet Marquez dan Lorenzo Dijuluki Ini)
Motor Honda jauh lebih lembut dan feeling-nya benar-benar berbeda.
Tapi itu dulu lho sob, sekarang beda lagi karena motor Ducati saat ini lebih bagus dan lebih mudah dikendarai.
Ducati masih tetap lebih sulit, tapi ada beberapa keunggulan.
"Saat ini Ducati masih sedikit lebih sulit, tapi ada beberapa area yang lebih stabil dan bikin kamu lebih percaya diri," kata Casey Stoner, dikutip dari Crash.
(BACA JUGA : Heboh! Larangan Motor 2-Tak Melintas di Perkotaan, Penggemar RX King Gempur Gedung DPR)
"Bukan motor jelek untuk dikendarai, kau lihat saja Jack Miller yang baru datang ke sini, Dovi juga pernah mengendarai Honda dan Yamaha, tapi paling kompetitif malah saat di Ducati," ungkap Stoner.
Bagi Stoner, setiap motor punya kekuatan dan kelemahan sendiri.
"Kamu hanya harus meminimalisir kelemahan dan harus memaksimalkan keunggulan motor, jadi Ducati agak berbeda, tapi benar-benar punya banyak keunggulan," tegas pembalap asal Australia ini.
Selain itu, daripada memikirkan motor yang menyesuaikan rider-nya, mendingan rider-nya yang beradaptasi dengan motornya.
"Sedikit lebih mudah menyesuaikan dirimu, jadi mending gaya balapmu harus berubah," tuntasnya.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR