MOTOR Plus-online.com - Material paking knalpot umumnya terbuat dari aluminium atau tembaga berlapis yang dicampur serat asbes.
Namun paking almu yang empuk sangat mudah gepeng, sehingga disarankan cuma untuk satu kali pakai.
Berbeda dengan paking dari bahan kuningan yang rata-rata umurnya lumayan panjang.
Makanya banyak dan biasa dipakai di motor balap karena sering bongkar-pasang knalpot kalau mau seting mesin.
(BACA JUGA : Belum Berhenti, Bos Ducati Masih Aja Mengkritik Jorge Lorenzo)
Lantaran paking knalpot di motor standar kebanyakan pakai paking almu atau tembaga, jika sering bongkar-pasang sangat memungkinan bentuk dan posisinya berubah.
Akibatnya peranti penahan aliran gas buang ini jadi bocor.
"Karena sering bongkar-pasang, bentuk paking almu jadi kurang presisi lagi ketika dipasang. Suara knalpot jadi mendua karena gas buang bukan cuma ke moncong knalpot, tapi dari celah yang bocor itu," ujar Ismail alias Mbah Mail.
Dia mekanik Simbah Jaya Motor (SJM) di Jl. Cigalendah Karamatmulya, Kuningan, Jawa Barat.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR