MOTOR Plus-online.com - Untuk meringankan putaran mesin, salah satu cara paling jitu harus bikin enteng komponen.
Salah satunya seher, supaya ringan ditendang ledakan pembakaran perlu piston yang enteng.
Seher enteng tentu dimiliki oleh piston jenis forging, karena dengan lapisan yang tipis tapi cukup kuat.
Seher forging dibuat dengan sistem tempa atau dipukul seperti bikin pedang.
(BACA JUGA: Tegang... Sempat Terjadi Baku Tembak, Pelaku Curanmor Tewas Didor Polisi di Palembang)
Sedangkan seher konvensional atau model lama tidak bisa ringan.
Seher yang masih menggunakan sistem cetak atau casting harus tebal supaya kuat membuat bobotnya jadi berat.
Itu yang membuat Suryono alias Jamblang berfikir kreatif.
Membuat seher casting yang beratnya berlebih dibuat ringan.
(BACA JUGA: Keren Bingits... Yamaha MX King Jadi Pusat Perhatian Pakai Batok Aerox dan Pro Arm NSR150)
"Caranya beberapa bagian seher dipangkas," jelas mekanik RPM Kawahara Cirebon itu.
Jamblang yang beristri satu itu meniru seher yang diaplikasi Special Engine.
Atau seperti seher milik moge macam R6.
Bagian-bagian atau permukaan seher yang dirasa tidak terlalu perlu dikurangi.
(BACA JUGA: Heboh... Pungli di Kawasan Wisata Dieng, Enggak Tanggung-tanggung Minta Uang Masuk Sampai Rp 100 Ribu)
Tujuan mengurangi bagian-bagian dari seher itu bukan semata seher jadi ringan.
Tapi, juga membuat permukaan seher yang bergesekan dengan dinding boring jadi sedikit.
Membuat friksi jadi berkurang, efek dominonya putaran mesin jadi sangat ringan.
Namun ada syarat yang wajib dipenuhi.
(BACA JUGA: Walau Kurang Kompetitif Musim Ini, Yamaha Masih Unggul dalam Hal Ini Dibanding Honda dan Ducati)
Ketika mengurangi permukaan seher ada yang haram dipapas abis.
Seperti bodi samping minimal disisakan 2 cm, itu diterapkan pada seher yang punya diameter 58 mm.
Satu lagi yang harus diperhatikan.
Supaya tidak berisik, ketika memotong seher tingginya maksimal sama dengan pangkal lubang pen.
(BACA JUGA: Alamak! Dijamin Deh Bikers Ogah Ngebut Liat Penampakan Begini, Bikin Gemeter..)
"Kalau terlalu pendek memotongnya berakibat berisik," jelas Jamblang dari Jl. Sultan Hasanudin No. 15, Sumber, Cirebon.
Teknik seperti ini tentunya berlaku untuk motor balap atau korek harian.
Menurut Jamblang sih lumayan kuat.
"Walau dipakai harian bisa bertahan cukup lama asalkan kompresi tidak terlalu tinggi," jelas mekanik yang berani diajak diskusi di (0231) 2535903.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR