MOTOR Plus-online.com - Akal-akalan ala Indonesia bikin sirkuit MXGP Semarang jadi istimewa.
Biar sirkuit enggak ngebul dan becek, tanah dicampurkan dengan gabah.
Hasilnya, salah satu pembalap dunia MXGP yang sudah melihatnya kemarin, Jumat (6/7/2018), bilang kalau sirkuit MXGP Semarang enak banget.
Roman Febre, pembalap MXGP dari tim Yamaha Factory yang juga juara dunia tahun 2015 langsung pasang status tentang permukaan trek MXGP Semarang.
(BACA JUGA: Promotor MXGP Bingung, Kenapa Sirkuit di Semarang Dicampur Gabah?)
Roman Febre pasang status tentang trek dicampur gabah diposting di Twitter dengan akun @yamaharacing.com.
“This track looks amazing! It’s so wide & the jumps are really big. It also looks like the dirt is mixed with some kind of rice or cereal or something to keep it soft..” - @RFebvre461 on the Semarang circuit in Indonesia
(Keren banget sirkuitnya! Trek lebar dan jumpingannya benar-benar besar. Kelihatan tanah trek dicampur sejenis beras dan sereal yang bikin tanah tetap gembur)
???????? “This track looks amazing! It’s so wide & the jumps are really big. It also looks like the dirt is mixed with some kind of rice or cereal or something to keep it soft..” - @RFebvre461 on the Semarang circuit in Indonesia #YamahaRacing | #SemakinDiDepan pic.twitter.com/4MD4wWsS9u
— Yamaha Racing (@yamaharacingcom) July 6, 2018
(BACA JUGA: Bangga.. Sirkuit MXGP Semarang Dicap Sirkuit Terbaik di Dunia Oleh Promotor)
"Hehehe, itu otak Indonesia. Promotor dari luar negeri enggak nyangka lihat hasilnya," kata Alfonso Judiarto, Direktur Lighting Production, promotor lokal yang menggarap MXGP Semarang kepada GridOto.com, Sabtu (7/7/2018).
Sirkuit MXGP Semarang berada di kawasan perumahan Bumi Semarang Baru.
Panjang sirkuit MXGP Semarang 1,7 km.
"Sirkuit Semarang jadi sirkuit terbaik dibanding seri-seri sebelumnya," timpal David Luongo, Vice President Youthstream, promotor MXGP kepada GridOto.com, kemarin (6/7/2018).
Tahun depan Semarang akan kembali menggelar MXGP dan menjadi seri ke-13.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR