MOTOR Plus-online.com - Kalian yang pernah dengar suara mesin motor SE pasti merasa sudah sangar dibandingkan motor trail biasa.
Nah, suara mesin motor yang dipakai MXGP lebih sangar lagi dan terdengar kalau tenaganya besar.
Itu yang dirasakan personel MOTOR Plus online ketika meliput langsung kejuaraan dunia Motocross ini saat digelar di Pangkal Pinang dan Semarang.
Maklum saja, kejuaraan dunia balap garuk tanah ini memang tidak sebeken cabang olahraga balap lian.
(BACA JUGA : Ajaib.. Ternyata Cuma Modal Odol, Lecet di Bodi Motor Bisa Hilang)
Makanya, spek motornya juga jarang yang tahu.
Setelah dikulik lebih dalam, ternyata motor yang digunakan pembalap regular MXGP memang berbeda dari motor SE versi produksi massal.
Bisa dibilang ini adalah motor prototipe seperti tunggangan MotoGP versi garuk tanahnya.
Ambil contoh motor dari tim pabrikan Yamaha yang gunakan YZ450FM untuk MXGP dan YZ450F sebagai produksi massal.
(BACA JUGA : Ducati Scrambler Disulap Jadi Cafe Racer Classic, Hasilnya Top Markotop..)
Dalam website resmi Yamaha Racing ditulis jelas kalau YZ450FM memang berbeda dibandingkan motor produksi massalnya.
"YZ450FM didesain dan dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan balap motocross level tertinggi. Seperti noken as dan piston dibuat spesial yang kita rahasiakan spesifikasinya," tulis penjelasan di website Yamaha Racing.
Selain itu, yang paling membedakan adalah pada transmisi.
Motor MXGP punya jumlah gigi yang sedikit yakni ada yang menggunakan 4, 3 bahkan 2 speed saja.
(BACA JUGA : Jurus Terakhir Kepolisian Bikin Jera Pemotor Yang Terobos JLNT)
Jadi, pembalap enggak perlu kerepotan banyak oper gigi ketika ngebut di trek lurus atau menurunkan banyak gigi ketika masuk tikungan.
Jumlah gigi yang digunakan pada mesin biasanya disesuaikan dengan kontur lintasan.
Berbeda dengan motor SE produksi massal yang masih gunakan sistem transmisi 5 speed.
Selain itu, sasis pada motor juga dibuat berbeda.
Jadi sekarang tahu kan kenapa performa di lintasannya juga beda, karena motor yang mereka pakai memang prototipe.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR