MOTOR Plus-online.com - Khusus buat bikers yang selalu menggunakan motor dalam beraktivitas, ternyata ada trik menghemat dalam pengeluaran uang bahan bakar (BBM).
Apakah kamu selama ini lebih sering mengisi BBM malam atau siang hari?
Kalau kamu lebih sering isi bensin di siang hari, mulai sekarang kamu boleh mencoba mengubah kebiasaan kamu ini.
Salah satu sifat bahan bakar minyak (BBM) adalah memuai dan menguap jika suhunya bertambah.
(BACA JUGA: Enggak Butuh Waktu Lama, Maling Terekam CCTV Gondol Motor dari Halaman Masjid di Bekasi)
Proses ini juga mungkin terjadi saat bensin sudah berada di tangki bensin motor kamu.
Menurut penjelasan peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Ing. Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, hal ini ternyata berpengaruh lho dalam pembelian ritel BBM.
Kondisi BBM di tangki stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) ketika kondisi cuaca sedang panas terik, bisa memuai dan menguap.
Karenanya, saat BBM disalurkan di kendaraan kamu, jumlah liter yang tertera pada dispenser bisa jadi lebih besar dan jadi tidak sesuai dengan massanya.
(BACA JUGA: Diam-diam Casey Stoner Beda Pendapat dengan Valentino Rossi Soal Pembalap Muda, Ini Katanya...)
Itu artinya, ada kemungkinan kamu perlu membayar lebih banyak.
“Kan kita bayar rupiah per liter.
Ketika temperaturnya tinggi, liternya juga bertambah.
Padahal massanya tetap.
(BACA JUGA: Sedih... Gantung Wearpack, Dani Pedrosa Bilang Begini ke Tim Honda dan Penggemarnya)
Berarti kita yang bayar lebih untuk mendapatkan massa yang sama,” kata Tri yang juga menyarankan lebih baik mengisi BBM pada malam hari ketimbang siang.
BBM yang berbentuk cairan ini akan memuai ketika panas.
Cairan ini yang dihitung pada dispenser dalam jumlah liter, sedangkan uap tidak.
Tangki SPBU punya mekanisme khusus yang menyalurkan uap ke posisi dasar tangki.
(BACA JUGA: Enggak Terima Ditilang, Wanita Ini Terlibat Perkelahian Dengan Polantas Wanita, Simak Videonya..)
Meskipun jumlah liter dengan massa bisa berbeda, akan tetapi perbedaan ini tidak akan terasa signifikan buat konsumen karena skalanya yang kecil.
“Bedanya enggak sampai setengah liter juga. Misalnya densitas (massa jenis) BBM 0,78 kg per liter, tergantung kenaikan temperatur.
Misalnya cuma menjadi 0,75 kg per liter. Ini kan bedanya kecil sekali.
Tapi kalau skala industri tertentu berpengaruh, makanya ada cara khusus buat menghitung. Namanya liter 15,” jelas Tri.
(BACA JUGA: Mengenaskan! Mau Mengantar Makanan, Driver Ojol Tewas Ditabrak Ford Ranger Plat Merah di Mojokerto)
Hal ini juga udah dikonfirmasi oleh pihak Pertamina sendiri.
“Pak Tri narasumber yang kredibel. Kami yakin beliau paham akan materi yang disampaikan,” kata VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Puspanegoro.
Walaupun tidak seberapa, tapi kamu bisa jadi lebih irit dan tidak terburu-buru dibandingkan isi bensin kalau mau berangkat beraktivitas.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR