MOTOR Plus-online.com - Motor keluaran zaman now ada dilengkapi dengan berbagai fitur canggih termasuk pada sistem pengereman.
Saat ini sistem pengereman sudah dibekali bermacam-macam kemampuan, misalnya sistem ABS (Anti-Lock Brake System) dan juga CBS (Combi Brake System) di motor Honda.
Meski begitu, masih banyak orang yang sulit membedakan antara ABS dan CBS (Combi Brake System).
Pada dasarnya, ABS dan CBS merupakan fitur yang mendukung pengereman agar bisa lebih maksimal.
(BACA JUGA: Jarang yang Paham, Begini Solusi Kabel Gas atau Kopling Keras dan Gampang Putus)
ABS fungsinya adalah menjaga agar ban tidak mengunci saat bikers melakukan panic brake, sehingga mengurangi risiko tergelincir.
"Ketika terjadi pengereman atau fenomena mengunci, ABS secara otomatis akan melonggarkan tekanan minyak rem yang membuat piston akan tertarik," ujar Two Wheeler and Powersport Bosch Indonesia, Reynold Rumambi.
"Jadi disk brake tidak akan mengunci, hitungannya sangat cepat dalam mili second," ujarnya.
Secara umum cara kerja ABS bisa dikatakan seperti kita mengocok rem, tapi secara otomatis.
(BACA JUGA: Bukan Karena Masalah Motor, Penampilan Andrea Dovizioso yang terus Anjlok Disebabkan Hal Ini)
Cara kerja ABS juga sangat rumit lantaran melibatkan komponen pendukung layaknya sensor serta ECU (Electronic Control Unit).
Berbeda dengan ABS, CBS merupakan sistem pengereman yang memungkinkan kedua rem bekerja secara bersamaan walau hanya menekan satu tuas rem, yakni tuas rem belakang.
CBS sendiri adalah nama yang dipakai Honda untuk menyebut sistem rem kombinasi ini.
Berbeda dengan ABS yang bekerja secara elektronik, CBS bekerja secara mekanis.
(BACA JUGA: Sering Lakukan Ini, Valentino Rossi Akui Kru Tim Yamaha Jadi Ketakutan)
Pada tuas rem belakang atau tuas rem sebelah kiri ada equalizer yang bercabang ke dua kabel.
Satu kabel langsung ke rem belakang dan satu kabel lagi ke kabel konektor.
Kabel konektor ini akan menarik knocker untuk mendorong piston hidrolik di master rem depan.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR