MOTOR Plus-online.com - Tanggal 18 Agustus 2018 mendatang beredar kabar kalau driver ojek online (ojol) bakal demo besar-besaran.
Pasalnya, pada tanggal yang sama akan dibuka perhelatan akbar Asian Games 2018.
Driver ramai-ramai demo menuntut salah satu perusahaan transportasi yang jadi sponsor Asian Games mengembalikan tarif minimal.
Menanggapi hal ini, pengamat transportasi Djoko Setijowarno meminta kepada para ojol untuk membatalkan aksi tersebut.
(BACA JUGA: Sadis... Valentino Rossi Dapat Keuntungan Rp 510 Miliar Gara-gara Cristiano Ronaldo Pindah ke Juventus)
"Saat itu merupakan perhelatan internasional yang ingin menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia mengelola pesta olah raga.
Banyak negara yang akan hadir," kata Djoko melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (23/7/2018).
"Berbeda pandangan politik adalah biasa.
Tapi tentunya tidak menggunakan kesempatan itu untuk mempermalukan bangsa sendiri di mata intetnasional," sambungnya.
(BACA JUGA: Sering Arogan di Jalan, Mengapa Konvoi Harley-Davidson Selalu Dikawal Polisi? Ini Kata Korlantas Polri)
Ia mengaku, masyarakat harus bisa menjaga nama baik dan harga diri bangsa.
"Sebagai tuan rumah, kita perlu menerima tamu dengan sebaik baiknya dan turut memberikan rasa aman," ucapnya.
Djoko mengatakan masalah transportasi online masih bisa dibahas lain waktu.
"Pemprov DKI juga dapat membantu untuk mengkondisikan dengan pihak aplikator untuk terkait ojol.
(BACA JUGA: Tragis! Video Pemotor Tabrak Mobil dan Enggak Bangkit Lagi, Reaksi Pengendara Lain Kok Begitu...)
Bahkan Kemenkominfo juga harus ikut berpikir bagimana cara untuk awasi sistem IT aplikator," tegasnya.
Seharusnya, lanjut Djoko, pihak aplikator mau berbagi keuntungan dengan pihak driver.
"Bukan sekedar bisa jadi sponsor event yang lain, tapi urusan driver dikesampingkan.
Karena tanpa driver, belum tentu aplikator jadi sebesar sekarang ini bisnisnya," tutup Djoko.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR