MOTOR Plus-online.com - Polemik mengenai kelayakan balapan malam hari MotoGP di Sirkuit Losail, Qatar, masih belum selesai.
Dilansir Crash, balapan malam ikonik yang menjadi seri pembuka kejuaraan MotoGP dalam beberapa seri terakhir masih memerlukan pengecekan ulang.
Sirkuit Losail memerlukan pengecekan ulang untuk balapan malam dalam kondisi hujan.
Musim lalu, Dorna menyiapkan simulasi khusus bagi pebalap untuk berbalapan di tengah lintasan yang sengaja dibasahi.
(BACA JUGA: Ikutan Jejak Presiden Jokowi Jadi Bikers, Menaker Ngantor Pakai Motor Custom)
Meskipun para pebalap menyatakan puas dengan tingkat visibilitas saat berlomba dengan kondisi trek basah, sebagian besar masih punya keraguan jika balapan benar-benar berlangsung di tengah turunnya hujan.
Menanggapi hal itu, CEO Dorna Sport (penyelenggara dan pemilik hak komersial MotoGP) Carlos Ezpeleta memberikan komentarnya.
"Ada beberapa usulan berbeda yang masuk ke Komisi Keamanan, jadi keputusan akhirnya masih ditunda," ujar Ezpeleta dikutip dari Crash.
"Secara umum, pada keadaan saat tes dengan trek yang sengaja dibasahi, para pebalap mengatakan tidak ada masalah," ujar Ezpeleta.
(BACA JUGA: Sparepart Fast Moving Honda CBR250R Masih Melimpah, Nih Daftar Harganya..)
"Namun mereka masih ragu tentang kondisi saat hujan deras yang sesungguhnya, jadi harus dicek dan tentunya kami tidak bisa mensimulasikannya," tutur dia lagi.
Penyelenggaran balapan malam pada GP Qatar memang punya sejarah buruk jika terganggu hujan.
Pada musim 2009, balapan MotoGP Qatar sempat ditunda selama satu hari lantaran terjadi hujan badai.
Permasalahan dengan cuaca buruk kembali terjadi pada musim 2017.
(BACA JUGA: Hanya Modal Alat Ini, Kebocoran Arus Di Kelistrikan Motor Bisa Terdeteksi)
Saat itu hujan membuat kualifikasi dibatalkan dan balapan tertunda selama 45 menit.
Adapun pada musim ini, seri balap MotoGP Qatar digelar sedikit lebih awal agar memberi lebih banyak waktu bagi penyelenggara untuk membuat perubahan.
Source | : | bolasport.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR