MOTOR Plus-online.com - Kendati beberapa kali sempat saling sindir di luar lintasan balapan, Marc Marquez (Repsol Honda) dan Valentino Rossi (Movistar Yamaha) terlibat lagi dalam sebuah persaingan.
Persaingan antara kedua pebalap tersebut memang menjadi topik hangat pada beberapa musim MotoGP. Namun, ada satu fakta menarik tentang gaji kedua pebalap itu.
Dilansir dari Diariogol, Valentino Rossi mendapat penghasilan lebih tinggi dari rivalnya di klasemen sementara.
The Doctor memang bukanlah pebalap MotoGP yang bergaji paling tinggi, namun ada aspek lain yang menambah pundi-pundi uangnya.
(BACA JUGA: Bukan Enggak Dapat Motor Baru, Bos Tech3 Ungkap Penyebab Tinggalkan Yamaha dan Beralih ke KTM)
Yamaha menggaji pebalap bernomor 46 itu dengan nominal 10 juta euro per tahun atau sekitar Rp 168 miliar per tahun.
Gaji tersebut kalah dengan gaji Marc Marquez yang dibayar 12 juta euro pertahun atau sekitar Rp 202 miliar.
Adapun Jorge Lorenzo masih memegang rekor sebagai pebalap bergaji tinggi dengan 15 juta euro pertahun atau sekitar Rp 253 miliar.
Meski demikian, pendapatan Rossi masih unggul di luar gaji yang diberikan oleh Yamaha.
(BACA JUGA: Akhirnya Terbongkar Alasan Yamaha Enggak Tanggapi Komplain Masalah Motor Valentino Rossi)
Melalui penjualan merchandise atau suvenir dengan nama VR46, Valentino Rossi meraup tambahan dana tak kurang dari 15 juta euro.
Artinya, pebalap berusia 39 tahun itu setiap musimnya memperoleh pendapatan senilai 25 juta euro atau sekitar Rp 422 miliar.
Jumlah tersebut berhasil mengungguli Marc Marquez maupun Jorge Lorenzo yang tak mampu meraup pendapatan setidaknya 20 juta euro.
Fakta ini menarik lantaran Valentino Rossi masih menjadi pebalap berpenghasilan tinggi kendati sudah tidak juara sejak 2009 lalu.
(BACA JUGA: Mengejutkan... Gara-gara Alasan Ini, Balap MotoGP di Qatar Akan Dicek Ulang)
Para pebalap akan menjalani seri selanjutnya yakni MotoGP Republik Ceska yang akan digelar pada 3-5 Agustus mendatang di Sirkuit Brno.
Source | : | bolasport.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR